Kerusakan Jalan Pansela Jawa Tertangani Cepat

Kerusakan Jalan Pansela Jawa Tertangani Cepat

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Jalan Pantai Selatan (Pansela) Jawa atau Jalan Lintas Selatan Selatan (JLSS) di Kabupaten Kebumen mengalami kerusakan ringan pada sejumlah tempat.

Kerusakan tersebut cepat tertangani menyusul Satuan kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah 2 Jawa Tengah menambal 150 titik pada jalan sepanjang 38 kilometer itu.

Pengamatan koranbernas.id, jenis kerusakan antara lain berlubang dan jalan melendut alias melekuk ke bawah sehingga permukaannya tidak rata. Kerusakan paling banyak ada pada sisi utara.

Kondisi ini terjadi kemungkinan akibat arus kendaraan berat bertonase lebih delapan ton dari arah barat ke arah Yogyakarta dan sekitarnya.

Satuan kerja yang bertanggung jawab melakukan pemeliharaan jalan melakukan patching atau menutup lubang, sehingga bagian itu rata dengan bagian jalan lain. Pada beberapa lokasi dipasang rambu pemberitahuan lubang jalan.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.3 Satuan kerja (Satker) PJN Wilayah 2 Jawa Tengah, Choirul Zulrachmansah, kepada koranbernas.id melalui telepon, Selasa (16/3/2021), menjelaskan jalan non-status (bukan jalan nasional) dari perbatasan Kebumen, Purworejo hingga Desa Tambakmulyo Kecamatan Puring sepanjang 38 km itu mulai dioperasikan 2016.

Jalan yang dibangun dengan dana pinjaman dari Islamic Development Bank (IDB) Rp 245 miliar ini pada beberapa lokasi memang sudah terjadi kerusakan ringan.

“Sejak 12 Maret sampai 15 Maret 2021 sudah dilakukan patching atau penambalan pada 150 titik kerusakan,” kata Choirul.

Berdasarkan laporan tim yang bertugas di jalan Pansela Jawa Kebumen, masih terdapat sembilan titik kerusakan segera ditangani.

Choirul menyatakan benar, dari 159 titik kerusakan sebagian besar berada di sisi utara jalan.

Kemungkinan disebabkan arus kendaraan dengan tonase gandar lebih dari delapan ton dari arah Banyumas, Cilacap dan daerah di sekitarnya lebih banyak dibanding dari arah timur.

Jalan ini seharusnya hanya boleh dilalui kendaraan dengan tonase gandar maksimum delapan ton. Kelebihan tonase salah satu penyebab kerusakan jalan, selain umur jalan sudah lebih dari lima tahun.

“Tahun anggaran 2021 pemeliharaan jalan pansela tidak ada pengaspalan,” kata Choirul. (*)