Kereta Api Pesanan Filipina Batal Terkirim

Kereta Api Pesanan Filipina Batal Terkirim

KORANBERNAS.ID, MADIUN – Rangkaian gerbong kereta api (KA) bercat putih bergaris kuning disertai logo Philippine National Railways 1892 itu, masih terparkir di PT INKA Madiun Jawa Timur. Catnya terlihat baru. Gara-gara pandemi Covid-19, kereta api pesanan Filipina itu batal terkirim.

“Pandemi seperti ini semuanya tidak jalan. Kiriman ke Filipina cancel dulu karena negara itu belum berani menerima,” ungkap Junaidi, GM Pengembangan PT Inka Persero di sela-sela menerima kunjungan Press Tour wartawan DPRD DIY dan Komisi A, Senin (5/10/2020).

Didampingi Budi Noviantoro, Junaidi mengakui, pengiriman kereta api tidak mudah apalagi pada situasi sekarang ini. Tidak ada pilihan lain, pesanan yang sudah jadi itu tetap berada di PT INKA.

Penundaan itu setidaknya mempengaruhi proses pembuatan kereta api lainnya pesanan dari Bangladesh, Australia, Srilangka dan sejumlah negara lain.

Junaidi mengakui, pihaknya bisa saja mengirimkan pesanan ke Filipina. Namun apabila harus parkir terlebih dahulu di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dalam waktu cukup lama, biaya kirim lebih mahal.

PT INKA menempati area seluas 22,5 hektar persis berada di samping Stasiun Madiun. Dirasa kurang luas serta tidak lagi mampu menampung kapasitas produksi, satu-satunya perusahaan pembuatan KA di Asia Tenggara yang didirikan 1981 itu, saat ini melakukan pengembangan di Banyuwangi, menempati area seluas 80 hektar.

Selama ini, hasil karya anak bangsa itu juga dikirim ke Malaysia, Thailand maupun Singapura, berupa kereta barang, kereta genset maupun kereta penumpang. Dengan dukungan 1.688 pekerja, INKA juga memproduksi bus listrik maupun LRT.

“Kami mengadopsi berbagai teknologi. Produk INKA tidak hanya lokomotif tetapi juga passenger coach dan bus listrik yang sebentar lagi jadi,” ungkap Junaidi usai menerima kunjungan tamu dari Amerika Serikat dan Kongo.

Sekretaris Komisi A DPRD DIY, Retno Sudiyanti, mengaku bangga memperoleh kehormatan bisa menyaksikan langsung proses pembuatan kereta api buatan anak bangsa, meski sempat ngos-ngosan jalan kaki mengelilingi lokasi.

“Ini kehormatan bagi kami. Baru kali ini saya masuk PT INKA. Cukup membuat kami geleng-geleng kepala,” ujarnya takjub.

Turut serta pada kunjungan kali ini Kasubag Humas DPRD DIY, Pat Nugroho, Ketua Komisi A DPRD DYI Eko Suwanto, Wakil Ketua Suwardi serta para anggota komisi yang membidangi pemerintahan.

Mereka adalah KPH Purbodingrat, Sutemas Waluyanto, Bambang Setyo Martono, Muhammad Syafi'i, Siti Nurjannah, Hifni Muhammad Nasikh, Sudaryanto, Heri Dwi Haryono serta Stevanus Christian Handoko. (*)