Kepala BNNP DIY Ajak Masyarakat Berperan Aktif Lawan Narkoba Jenis Baru

Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga DIY dari ancaman narkoba.

Kepala BNNP DIY Ajak Masyarakat Berperan Aktif Lawan Narkoba Jenis Baru
Kepala BNNP DIY, Andi Fairan, memberikan keterangan pada konferensi pers, Jumat (29/12/2023), di Kantor BNNP DIY. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

KORANBERNAS, YOGYAKARTA -- Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Andi Fairan SIK MSM, secara tegas mengingatkan masyarakat tentang ancaman serius yang dihadapi dari perkembangan narkoba jenis baru atau New Psychoactive Substances (NPS).

Dalam konferensi pers Jumat (29/12/2023), Andi Fairan menyampaikan data terbaru seputar munculnya 1.150 jenis zat baru pada tahun 2023, dengan 91 jenis NPS yang sudah terdeteksi masuk ke Indonesia.

"Narkoba jenis baru menjadi tantangan baru yang memerlukan perhatian serius. Kami mendapati bahwa 91 jenis NPS sudah masuk ke Indonesia, dan ini membutuhkan kerja sama bersama untuk menghadapinya," ujarnya.

Dia menekankan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap jenis narkoba baru yang semakin kompleks dan sulit terdeteksi. Ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada masyarakat seputar ancaman NPS dan dampaknya terhadap kesehatan dan keamanan.

ARTIKEL LAINNYA: BNN Kota Yogyakarta Mengingatkan Ancaman Bahaya Narkotika Belum Surut

"NPS sering kali lebih sulit untuk diidentifikasi, namun dapat memiliki dampak kesehatan yang serius. Kami mengajak masyarakat untuk memahami risiko dan berperan aktif dalam melaporkan keberadaan NPS kepada pihak berwenang," tambahnya.

Andi Fairan juga menyampaikan BNNP DIY telah mengambil langkah-langkah proaktif mendeteksi dan mencegah penyebaran NPS di wilayahnya.

"Kami terus meningkatkan upaya pengawasan dan penindakan terhadap peredaran segala jenis narkotika termasuk NPS. Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjadi garda terdepan dalam menjaga DIY dari ancaman narkoba," kata dia.

Andi juga menyoroti berbagai aspek dan tantangan yang dihadapi, sambil menegaskan upaya maksimal yang dilakukan oleh lembaga yang dipimpinnya.

ARTIKEL LAINNYA: BBPOM Yogyakarta Mengintensifkan Pengawasan Pangan

"Permasalahan narkotika tetap menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi kita semua. Namun, kami di BNNP DIY berkomitmen untuk terus berupaya dan berkontribusi dalam upaya pencegahan, rehabilitasi, dan pemberantasan peredaran narkotika di DIY," kata dia.

Lebih lanjut, Andi Fairan memberikan tinjauan menyeluruh mengenai prevalensi penyalahgunaan narkoba di DIY, mengutip hasil Survei Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba Tahun 2023.

Data survei menunjukkan tren penurunan angka penyalahgunaan narkoba sebesar 1,73 persen pada tahun ini, menandakan efektivitas upaya pencegahan dan kesadaran masyarakat yang semakin meningkat.

Andi Fairan juga memberikan gambaran detail mengenai strategi penanganan narkotika, menyebutkan pendekatan soft power, hard power, smart power dan kerja sama lintas sektoral sebagai landasan langkah-langkah BNNP DIY.

ARTIKEL LAINNYA: Angka Kriminalitas di Bantul Turun

"Dalam implementasi strategi hard power, kami berhasil mengungkap 25 kasus narkotika selama tahun 2023 dengan melibatkan 25 tersangka. Kami terus melakukan langkah kongkret untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat," lanjutnya.

Dia juga menyoroti prestasi BNNP DIY, termasuk penghargaan Kategori Reformasi Birokrasi dan tingginya Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).

"Penghargaan ini adalah bukti bahwa layanan kami di BNNP DIY mendapat respons positif dari masyarakat. Kami tetap berkomitmen untuk menjaga integritas dan memberikan yang terbaik dalam pemberantasan narkotika di DIY," tandasnya. (*)