Kenduri Kampus Menandai 33 Tahun Arsitektur UII

Kenduri Kampus Menandai 33 Tahun Arsitektur UII

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Ada lima sampai enam meja putih plus kursi-kursi dengan warna yang sama tertata rapi di halaman kampus Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia Jalan Kaliurang Sleman, Sabtu (22/8/2020).

Pada ruang terbuka beralas rumput itu terlihat beberapa burung merpati hinggap kemudian terbang lagi. Pentas musik akustik seakan-akan memecah kesunyian setelah hampir enam bulan kampus ini sepi dari aktivitas mahasiswa.

Begitulah, kegiatan Kenduri Kampus Alumni Arsitektur UII sore itu ibarat angin segar yang meniupkan harapan baru. Akibat pandemi Covid-19 seluruh kampus dan sekolah di DIY tutup. Belum diketahui kapan buka  lagi.

Acara yang baru pertama kali diselenggarakan itu dimaksudkan untuk menandai 33 tahun Jurusan Arsitektur UII. Melalui Reuni Akbar bertema Ngumpulke Bata Pisah kali ini panitia mencoba menghimpun ribuan alumni yang tersebar di seluruh dunia.

Tampak hadir Wakil Rektor UII Bidang Networking & Kewirausahaan Wiryono Raharjo Ph D, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan, Alumni Dr Rohidin MAg, Wakil Dekan Dr Ir Revianto Budi Santoso M Arch IAI, Ketua Jurusan Arsitektur UII Noor Cholis Idham Ph D IAI, Ketua Panitia Kenduri Kampus, Budi Arif Fakhruddin ST dan Sekretaris Panitia Iwan Pandria ST MT IAI.

“Tema ini terinspirasi dari pepatah Jawa ngumpulke balung pisah. Kami sebagai alumni yang selama ini berkarya dan berkarier di berbagai belahan dunia ingin membangun sebuah wadah dari keahlian tiap alumni, seperti layaknya batu bata ketika disusun menjadi sebuah rumah. Sudah lebih dari 2.200 alumni yang pasti punya banyak pengalaman. Kita coba himpun kembali,” ungkap Budi Arif Fakhruddin kepada wartawan di sela-sela acara.

Ajang reuni ini tidak hanya sekadar berkumpul melainkan diisi berbagai kegiatan mulai dari seminar, pameran karya, studi ekskursi maupun donasi karya. Hanya saja, pandemi Covid-19 yang melanda dunia dan Indonesia menjadikan semua kegiatan offline terpaksa menyesuaikan situasi.

Ya, tadinya ada banyak kegiatan offline dalam festival sepekan yang kita rencanakan. Akhirnya harus banting setir online, termasuk hari H Kenduri Kampus ini berubah format menjadi acara daring,” kata Budi.

Namun demikian, panitia tetap berupaya maksimal mengemas acara menjadi menarik dengan meluncurkan pameran karya alumni yang berlangsung selama setahun melalui website, lelang karya untuk amal, reuni secara daring dan webinar pada September 2020.

Pimpinan UII dan panitia Kenduri Kampus Alumni Arsitektur UII menyampaikan keterangan pers. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Iwan Pandria menambahkan, sejak Juli silam panitia reuni secara rutin setiap Sabtu sore menggelar serial mini talkshow dikemas dalam bentuk Instagram Live Ngumpulke Bata Pisah.

“Pada saat harus di rumah saja selama beberapa bulan, teman-teman panitia mengemas program menjadi teaser reuni, mulai mengumpulkan dan menghadirkan alumni yang telah berkarier dengan masing-masing prestasinya dalam sebuah program online,” paparnya.

Iwan yang juga Sekretaris Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) DIY ini menyampaikan sampai 18 Agustus 2020 terdapat 190-an karya yang masuk dari berbagai bidang kreatif.

Selain itu, juga ada empat karya dosen dan alumni yang dilelang untuk amal. Salah satunya karya kaligrafi Ir Munichy B Edrees M Arch IAI AA. Dia adalah pendiri Arsitektur UII sekaligus arsitek renovasi Masjid Istiqlal tahun 2020.

Noor Cholis Idham menambahkan Kenduri Kampus akan menjadi jembatan bagi Jurusan Arsitektur UII terhubung dengan alumni dan berbagi pengalaman.

Jurusan Arsitektur UII selain terkoneksi dengan sejumlah universitas luar negeri di antaranya Jerman, juga memegang komitmen standar kualitas dunia.

Selain memiliki ribuan buku arsitektur, hanya UII satu-satunya kampus di Indonesia yang memiliki studio 24 jam. “Kami menciptakan lulusan yang tidak hanya menjadi pegawai tetapi punya pegawai, lulusan yang menjadi bos,” ujarnya.

Pihak rektorat merasa sangat bangga Arsitektur UII yang semula tidak terdengar sama sekali sekarang ini mampu meraih akreditasi unggul sehingga memiliki posisi tawar yang kuat.

Sedangkan Ramzi selaku ketua alumni Jurusan Arsitektur UII menyampaikan akreditasi internasional merupakan prestasi yang membanggakan. “Mewakili alumni kita merasa bangga. Ini sangat luar biasa,” ucapnya.

Arsitektur UII yang berdiri tahun 1987 baru saja meraih akreditasi internasional level tertinggi melalui Korea Architectural  Accrediting Board (KAAB) di bawah Canberra Accord serta meraih Akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional. (sol)