Kemenperin Menyebut Sinergi IKM Logam dan Industri Besar Sangat Penting

Kemenperin Menyebut Sinergi IKM Logam dan Industri Besar Sangat Penting

KORANBERNAS.ID--Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut (IKM LMEA) Kementerian Perindustrian, Endang Suwartini, membuka kegiatan Temu Bisnis IKM Logam DIY dan Jawa Tengah dengan industri besar.

Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY serta perwakilan dari Disperin Kota Semarang, Disperindakop Kabupaten Banyumas dan Disnakerperin Kota Surakarta.

Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) terus berupaya mengembangkan kapasitas bisnis dan memperluas akses pasar bagi Industri Kecil dan Menengah.

Pada kesempatan ini dilaksanakan kegiatan Temu Bisnis IKM Logam dengan industri besar, yang dapat dijadikan salah satu solusi guna menekan jumlah produk impor alat rumah tangga, mesin teknologi tepat guna (TTG) serta komponen alat kesehatan, komponen elektronika dan alat listrik rumah tangga yang berbahan dasar logam.

Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut, Endang Suwartini, mengungkapkan acara ini merupakan langkah nyata dari Ditjen IKMA untuk membuka jaringan dan kerja sama antara IKM dan industri besar di DIY dan Jawa Tengah.

Dengan temu bisnis ini diharapkan terjalin kesepakatan kedua belah pihak pelaku usaha, membuka jaringan bisnis baru dan saling bersinergi.

Seorang perajin sedang menata produk/kerajinan berbahan logam, disela-sela Temu Bisnis IKM Logam DIY dan Jawa Tengah dengan industri besar. (istimewa)

“Sentra IKM Logam di DIY dan Jawa Tengah, merupakan sentra IKM Logam yang diunggulkan untuk dapat bekerja sama untuk menjadi bagian dari rantai pasok industri besar,” jelas Endang dalam pembukaan pelaksanaan kegiatan Temu Bisnis di Hotel Crystal Lotus, Jumat (1/11/2019).

Kegiatan ini diikuti oleh 50 IKM Logam yang berasal dari DIY, Kota Semarang, Kabupaten Banyumas, dan Kota Surakarta. Sedangkan industri besar yang berpartisipasi yaitu GABEL (Gabungan Industri Elektronika dan Alat- Alat Listrik Rumah Tangga), PT Mega Andalan Kalasan, PT Yogya Presisi Teknikatama Industri, PT Sarandi Karya Nugraha, dan ruparupa.com.

“Pertemuan seperti ini sangat penting. Tidak semata-mata sebagai upaya membangun sinergi, tapi juga menjadi ajang saling tukar pengalaman dan pengetahuan. Suatu missal, bagaimana setiap IKM terus bisa memperbaiki diri agar bisa masuk dalam rantai pasok industri besar,” kata Aris Riyanta menambahkan.

Berbagai kegiatan pembinaan IKM telah dilakukan oleh Ditjen IKMA, mulai dari pembinaan Sumber Daya Manusia, Teknis Produksi, Peningkatan Teknologi, Promosi dan Pemasaran.

Dalam hal pemasaran, Ditjen IKM terus mendorong IKM Logam untuk dapat memasarkan produknya ke industri besar dan pasar internasional.

Endang optimis dengan adanya kolaborasi berbagai pihak dan tentunya kerja sama antara IKM dan Industri besar yang saling bahu membahu, dapat memajukan industri logam dalam negeri, demi kemandirian industri nasional yang dicita-citakan.

“IKM Logam mampu berinovasi dan melakukan pengembangan produk yang selama ini dipenuhi oleh pasar impor,” tambahnya. (SM)