Keanekaragaman Etnis Bersatu dalam Selendang Sutera
KORANBERNAS.ID,SLEMAN - Tidak salah jika Yogyakarta disebut sebagai miniatur Indonesia mini. Segala macam suku dan adat istiadat dibawa ke Yogyakarta oleh pelajar dan mahasiswa dari seluruh Indonesia. Perbedaan keragaman adat istiadat ini bersatu di Yogyakarta seperti halnya Indonesia.
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta menyatukan keragaman yang ada ini kedalam sebuah perhelatan budaya bertajuk Selendang Sutera (Semarak Legenda Suku se Nusantara).
"Gelar budaya etnis ini bertujuan untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan antar pelajar mahasiswa se Indonesia yang berada di Yogyakarta," papar Dian Lakshmi Pratiwi Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY saat membuka perhelatan Gelar Budaya Etnis Selendang Sutera Senin (1/8/2022) di Jogja City Mall, Yogyakarta.
"Selain itu, kegiatan ini juga data memberikan penguatan nilai-nilai keberagaman budaya dan kearifan lokal serta meningkatkan apresiasi pelajar dan mahasiswa daerah di Yogyakarta dan masyarakat terhadap budaya di DIY," imbuhnya.
Latar belakang diselenggarakannya kegiatan ini yaitu adanya kekayaan dan keanekaragaman suku, budaya, agama, ras dan golongan di Indonesia. Sehingga kegiatan ini digelar yang telah rutin setiap tahunnya.
Pada tahun ini, tema yang akan diangkat dalam perhelatan Gelar Budaya Etnis Selendang Sutera ini yaitu 'Membangun Kebersamaan dalam Keberagaman'
"Silahkan, undangan bersifat terbuka bagi umum dan dapat disaksikan secara langsung di Jogja City Mall, namun tetap dengan protokol kesehatan," tutur Dian.
Kegiatan Selendang Sutra menjadi media bagi para pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam IKPMDI untuk menjaga suasana Yogyakarta agar tetap kondusif.
Kegiatan semacam ini diharapkan bisa mempercepat proses akulturasi budaya serta meminimalisir terjadinya konflik antar etnis.Dalam kegiatan Gelar Budaya Etnis Selendang Sutera ini akan menampilkan kesenian dari 34 provinsi dari seluruh Indonesia, di antaranya ialah tari Kekhathongan Saibatin (Provinsi Lampung), Segak Silat (Riau), Ngantat Rete (Sumatera Selatan), Baumo (Jambi), dan sejumlah tarian lainnya. Pada hari keempat atau hari terakhir, juga akan diadakan penjurian untuk kategori penampil terbaik.(*)