Kandang Merah Putih Charoen Pokphand Berdayakan Disabilitas Gunungkidul Menuju Kemandirian
Program Kandang Petelur Merah Putih CPI yang memberdayakan masyarakat dan mendorong optimalisasi lahan melalui konsep "integrated farming"
KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL--Sebuah langkah monumental dalam pemberdayaan masyarakat disabilitas dan penguatan ketahanan pangan diresmikan di Nglipar, Gunungkidul. Pada Kamis (15/5/2025), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPI) menyerahkan hibah Kandang Petelur “Merah Putih” lengkap dengan 600 ekor ayam dan instalasinya kepada Pusat Pemberdayaan Disabilitas Mitra Sejahtera. Inisiatif ini bukan sekadar bantuan, melainkan simbol harapan dan investasi sosial yang menjanjikan kemandirian bagi kelompok rentan.
Peresmian operasional kandang di Nglipar ini dilakukan langsung oleh Presiden Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk sekaligus Ketua Umum Charoen Pokphand Foundation Indonesia, Dr (HC) Tjiu Thomas Effendy. Tjiu berharap para penerima manfaat dapat memaksimalkan bantuan ini untuk mendukung produktivitas, sekaligus menjadikannya sarana pembelajaran dan peningkatan mutu.
“PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk juga akan memberikan pendampingan kepada para penerima bantuan CSR untuk menjamin keberhasilannya,” ujar Thomas Effendy, menggarisbawahi komitmen jangka panjang perusahaan.
Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto SE MM, menyambut hangat program CSR ini. Ia melihatnya sebagai langkah strategis yang akan memberi manfaat luas, tidak hanya bagi Pusat Pemberdayaan Disabilitas Mitra Sejahtera, tetapi juga berpotensi mendukung dunia pendidikan tinggi bidang peternakan, merujuk pada sinergi dengan aktivitas Fakultas Kedokteran Hewan UGM di wilayah tersebut.
“Kami sangat percaya bahwa apa yang diberikan Charoen Pokphand ini adalah yang terbaik dan patut dibanggakan,” tutur Joko Parwoto.
Joko bahkan menekankan bahwa bantuan ini lebih dari sekadar pembangunan fisik.
“Ini adalah simbol dari kolaborasi besar antara dunia pendidikan, industri, dan masyarakat yang selaras dengan Visi Gunungkidul Raya yang Adil, Makmur, Lestari dan Berkeadaban,” lanjutnya.
Dukungan serupa juga datang dari Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Hilirisasi Produk Peternakan, Prof Dr Ir Ali Agus DAA DEA IPU ASEAN Eng. Ia menilai bantuan CSR ini, termasuk kepada penyandang disabilitas di Gunungkidul, memiliki makna strategis sejalan dengan program pemerintah dalam pendidikan, ekonomi kerakyatan, dan ketahanan pangan.
Ali Agus mengapresiasi program Kandang Petelur Merah Putih CPI yang memberdayakan masyarakat dan mendorong optimalisasi lahan melalui konsep "integrated farming".
Di Gunungkidul, kontribusi CPI juga menyentuh sektor pendidikan formal dengan hibah Kandang Petelur Modern kepada Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Dekan FKH UGM, Prof drh Teguh Budipitojo, menilai fasilitas ini akan mendekatkan mahasiswa dengan praktik industri perunggasan modern dan dapat dimanfaatkan masyarakat luas untuk belajar.
Penyerahan kandang di Gunungkidul ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan serupa yang juga dilakukan CPI di Kalasan, Sleman sehari sebelumnya. Namun, fokus di Nglipar menjadi sangat krusial, menandakan komitmen kuat PT Charoen Pokphand Indonesia dalam menjangkau dan memberdayakan komunitas disabilitas, sekaligus membangun sinergi multi-pihak untuk kemajuan Gunungkidul yang berkelanjutan. (*)