Kampus Geodiversitas Karangsambung Bakal Menjadi Pusat Riset Kebumian Global

Kampus Geodiversitas Karangsambung Bakal Menjadi Pusat Riset Kebumian Global

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Kawasan Kampus Geodiversitas Karangsambung di Desa Karangsambung, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen bakal menjadi pusat riset geologi/kebumian nasional, bahkan global. Kawasan seluas 5 hektare ini dikelola Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).

Pembangunan Kawasan Geodiversitas Indonesia dijadwalkan selesai Juni 2022. Menurut Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr Laksana Tri Handoko, ketika memantau progres pembangunan kawasan ini, Kamis (28/10/2021), merujuk pada target dan arah BRIN salah satunya adalah menciptakan ekosistem riset standar global yang terbuka (inklusif) dan kolaboratif bagi semua pihak, maka adanya Kawasan Geodiversitas Indonesia dapat mendorong terwujudnya Indonesia sebagai pusat dan platform riset global berbasis sumber daya alam dan keanekaragaman lokal, termasuk geoheritage.

“Pembangunan Kawasan Geodiversitas ini bukan sekedar merevitalisasi fasilitas, tetapi untuk memperkuat kampus yang menjadi rujukan mahasiswa dan periset geologi di Indonesia, " kata Handoko.

Ia berharap Kampus Geodiversitas Karangsambung ke depan menjadi kampus yang representatif untuk rujukan nasional dan internasional.

Selama ini kampus Karangsambung menjadi tempat pelatihan dan kuliah lapangan geologi bagi mahasiswa. “Kampus BRIN di Karangsambung ini memiliki potensi sebagai center of excellence karena keunikan lokasinya namun tidak single purpose, makanya di sini juga akan dibangun kebun raya nasional yang dikelola oleh BRIN," kata Handoko.

Handoko memproyeksikan kawasan ini dapat menimbulkan dampak ekonomi yang baik bagi lingkungan sekitar. Saat ini ada homestay di sekitar kampus Karangsambung dan dapat dimanfaatkan mahasiswa yang kuliah lapangan di sini.

Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas, Dr Subandi Sarjoko, menyatakan Kawasan Geodiversitas Indonesia sudah dibangun agar dapat digunakan sebagai pusat riset dan pusat pendidikan/edukasi, sehingga ini bisa menjadi ikon Geopark Karangsambung Karangbolong.

Fsilitas ini akan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, ekonomi tumbuh, dapat mensejahterakan masyarakat setempat, dan dapat memajukan riset kebumian di Indonesia.

“Pemda dapat memanfaatkan fasilitas riset ini untuk pembangunan ekonomi masyarakat Kebumen," kata Subandi.

Selain sebagai tempat pelatihan bagi mahasiswa dan masyarakat, fasilitas Kawasan Geodiversitas Indonesia juga berperan penting bagi periset. “Kawasan ini nantinya juga menjadi tempat pelatihan, utamanya bagi pengembangan kompetensi SDM IPTEK, " kata Edy Giri Rachman Putra Ph.D, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi BRIN.

Pembangunan Kawasan Geodiversitas Indonesia ini dilakukan melalui skema Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan nilai anggaran Rp 121,7 miliar. Pembangunan tersebut diperkirakan selesai pada bulan Juni 2022 dan terdiri dari tiga gedung.

Geodiversitas yaitu berupa laboratorium dan Rock Physical Storage tiga lantai, Geokonservasi berupa ruang pamer koleksi dan simulasi dua lantai, serta dormitori dan ruang kuliah tiga lantai.

Koordinator Pengelola Kampus Geodiversitas Karangsambung, Indra Riswadinata SH MH, kepada koranbernas.id, Rabu (17/11/2021), mengungkapkan kawasan ini menjadi museum batuan dari seluruh Indonesia. Ada wajib simpan batuan yang ada. Sehingga, periset bisa memanfaatkan museum batuan sebagai bahan riset.

Dari areal 5 hektare, sekitar 2 hektare akan dibangun Mini Botani Garden. Sehingga kampus ini tidak hanya menjadi tempat riset geologi, tapi riset botani, meskipun flora dan faunanya tidak selengkap Kebun Raya Bogor.

Kampus ini bisa menampung 150 orang yang melakukan pelatihan dan riset. Kapasitas itu berdasarkan jumlah tempat tidur di asrama kampus yang sedang dibangun.

"Sampai hari ini progres pembangunan gedung sudah 35 persen. Saya optimis Juni 2022 sudah selesai 100 persen," kata Indra. (*)