Kadin Mendorong Transformasi Menuju Green Economy

Kadin Mendorong Transformasi Menuju Green Economy

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, M Arsjad Rasjid P M, mengatakan pihaknya akan mendorong konsep green economy dan blue economy guna menopang perekonomian nasional yang lebih kokoh.

Konsep ekonomi ini menjadi peluang besar bagi Indonesia dan diharapkan mendukung negara mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang dapat mengurangi kemiskinan dan memastikan inklusi sosial kelestarian lingkungan serta efisien sumber daya.

Berbicara pada pembukaan Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Kadin DIY di Royal Ambarrukmo, Arsjad mengatakan green economy yang menekankan pada pertumbuhan ekonomi yang kuat dan ramah lingkungan, berbeda dengan model pembangunan konvensional yang mengandalkan praktik yang tidak berkelanjutan dan menguras serta menghancurkan sumber daya alam

“Bukan hanya green economy, tapi juga blue economy. Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki kekuatan besar dan kaya dengan biodiversity di laut. Ini harus dikelola dengan mengedepankan strategi green economy,” kata Arsjad, Sabtu (29/1/2022).

Arsjad mengatakan, dirinya berharap Kadin di daerah bersama-sama menyatukan sikap untuk mendorong transformasi dari strategi ekonomi konvensional menuju ekonomi hijau. Masukan-masukan dari daerah sangat dibutuhkan, untuk memastikan transformasi dan reformasi menuju green economy ini berjalan dengan baik.

Selain menyangkut konsep green economy, Kadin Pusat juga berharap ada masukan dari daerah menyangkut reformasi struktural. Suara dari seluruh daerah sangat dibutuhkan untuk mengevaluasi mengenai berbagai hal menyangkut kepentingan pembangunan ekonomi ke depan. Misalnya saja terkait UU Cipta Kerja maupun perpajakan.

“Jangan sampai nawaitu-nya yang sudah benar dan bagus, dalam praktiknya ada penyimpangan-penyimpangan. Kami juga sangat berharap, kawan-kawan di daerah satu sikap dengan kita, utamanya dalam perlindungan dan pemberdayaan UMKM. Jangan sampai UMKM dikesampingkan lagi. Kita harus hadir untuk mendorong perusahaan-perusahaan besar memberikan kontribusi nyata untuk UMKM,” lanjutnya.

Kadin DIY, GKR Mangkubumi, mengatakan Kadin ke depan harus berbenah untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan rakyat. Kadin harus melakukan inovasi sehingga tidak sekadar menjadi fasilitator tapi juga mampu berperan sebagai hub, sebagai laboratorium, untuk mengkurasi, mendampingi dan membimbing UMKM agar menjadi semakin berkualitas dan maju.

“Pandemi Covid-19 telah mengajarkan kepada kita semua tentang pentingnya perubahan. Kadin juga harus berubah dan terus berbenah. Salah satunya adalah terus berinovasi dan mendekatkan diri dengan teknologi. Untuk itu, kami siap dan sangat terbuka untuk menjalin kerjasama, bersinergi dan berkolaborasi dengan pihak manapun,” paparnya.

Peluang Besar

Arsjad Rasjid mengatakan, pascapandemi Covid-19, Indonesia memiliki peluang besar membalikkan kemampuan ekonomi. Pandemi membuat seluruh negara di dunia menghadapi persoalan yang sama. Namun, melihat perkembangan yang ada, Indonesia mampu menunjukkan tren yang sangat baik.

Di tengah kegalauan dunia, ekonomi Indonesia mulai bangkit. Tahun 2021, perekonomian nasional masih mampu tumbuh 3.5 persen. DIY angka ekspornya juga termasuk bagus. Utamanya dari produk furniture, pakaian jadi dan kulit serta perabot rumah dan penerangan.

Yang menarik, perang dagang antara Amerika dan China, justru membuka peluang pasar. Tak heran, ekspor produk-produk furniture ke Amerika naik. Indonesia, juga memiliki posisi strategis lantaran memimpin kelompok G20. Posisi Indonesia harus bisa dimanfaatkan untuk membawa misi dan agenda mengenai UMKM di kancah dunia.

“Ini baru pertama kali negara berkembang memimpin G20. Nah, selama ini, negara-negara maju yang memimpin G20, tidak pernah menyuarakan UMKM,” tandasnya.

Ketua Panitia Rapimda Kadin DIY, Hermawan Ardiyanto, menjelaskan Rapimda Kadin DIY yang pertama kali digelar selama kepengurusan yang baru ini, diikuti seluruh pengurus baik tingkat provinsi maupun perwakilan dari kabupaten dan kota.

Rapimda juga dimeriahkan pameran produk UMKM terutama yang berbasis pada teknologi, serta seminar yang mendatangkan sejumlah narasumber nasional. Di sela-sela Rapimda, dilakukan penandatanganan nota kesepakatan antara Kadin DIY dengan Persatuan Insinyur Indonesia serta antara Kadin DIY dengan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM. (*)