Jogja Fashion Trend 2025: "Cultural Fusion" Siap Guncang Panggung Mode Global
Menghadirkan panggung mode yang bukan hanya indah secara visual, tetapi juga bermakna secara kultural. Jogja adalah tempat yang tepat untuk menjembatani nilai tradisi dengan semangat kontemporer
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Gelaran mode paling dinanti, Jogja Fashion Trend (JFT) 2025, resmi diluncurkan kemarin sore di The Rich Jogja Hotel. Mengusung tema besar “Cultural Fusion”, JFT tahun ini bersiap menghadirkan perpaduan budaya yang lebih kaya, lebih berani, dan siap membawa nama Yogyakarta sebagai gerbang ethnic fashion Indonesia ke kancah dunia.
Acara peluncuran berlangsung meriah, dihadiri oleh sejumlah perwakilan institusi penting, termasuk Bank Indonesia KPw DIY, Bank BPD DIY, Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, LT Pro Professional Makeup, The Rich Jogja Hotel, Damar Indonesia, serta Asmat Pro Yogyakarta selaku organizer utama. Kehadiran mereka menegaskan dukungan kuat terhadap perhelatan mode yang semakin menjadi barometer industri fashion di Indonesia.
Menurut Project Director JFT 2025, Afif Syakur, tema “Cultural Fusion” adalah sebuah apresiasi terhadap warisan budaya lokal yang terus beradaptasi dengan semangat zaman.
“Kami ingin menghadirkan panggung mode yang bukan hanya indah secara visual, tetapi juga bermakna secara kultural. Jogja adalah tempat yang tepat untuk menjembatani nilai tradisi dengan semangat kontemporer,” tegas Afif.
Ia juga menambahkan bahwa setelah Jakarta, Jogja adalah kota kedua yang memiliki kualitas dan jumlah pelaku fashion yang signifikan, dengan biaya produksi yang lebih efisien.
JFT 2025 akan diselenggarakan selama tiga hari penuh, pada 11–13 Juli 2025, di Ballroom The Rich Jogja Hotel. Pemilihan lokasi ini, seperti dijelaskan Creative Director JFT, Phillip Iswardono, bertujuan untuk memberikan sajian fashion show yang istimewa dan totalitas dalam penerjemahan idealisme runway.
“Sangat istimewa diselenggarakan bukan di tempat publik. Tahun ini kita ingin beri sajian istimewa pertunjukan fashion show di ballroom sehingga idealisme runway bisa totalitas kita terjemahkan,” ujarnya.
Adapun program utama yang siap memukau pengunjung, di antaranya:
* Parade Desainer, Mini Show, dan Exclusive Show dari desainer nasional dan lokal.
* Karya-karya inovatif dari peserta Capacity Building binaan Bank Indonesia KPw DIY.
* Koleksi terkurasi dari 12 desainer menswear hasil seleksi program bersama Bank BPD DIY.
* Penampilan istimewa dari Guest Designer Hayden Ang asal Singapura, serta desainer dari Laos, Thailand, dan Brunei Darussalam.
Phillip Iswardono juga mengulas filosofi di balik tema “Cultural Fusion”, serta arah perkembangan JFT 2025 sebagai ruang kolaboratif antarbudaya dan antar-generasi di industri fashion Indonesia.
Ia menambahkan, tujuan JFT adalah memberikan akomodasi dan wadah bagi semua insan fashion untuk terlibat di event ini, dengan target partisipasi 84 desainer fashion, melibatkan 48 model profesional, serta 150 kids dan teen model dari berbagai daerah.
“JFT telah membuktikan diri sebagai event yang inklusif dan relevan, menciptakan karya-karya yang memadukan inspirasi lokal dengan narasi global,” ujarnya. (*)