Joane Win dan Cotton Candy Membuat Warga Chicago Menangis
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Regina Art dan Joane Win kembali mementaskan monolog Cotton Candy di Indonesian Cultural Center, Chicago Amerika Serikat pada 14 Maret 2023. Seperti halnya pada pementasan di Kota Meksiko dan New York, dengan penjiwaan karakter yang baik, Joane Win membawakan karakter tokoh Lisa sebagai penyintas kekerasan seksual secara mendalam.
Joane dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/3/2023), mengungkapkan, banyak penonton terharu dengan penampilannya. Bahkan beberapa di antaranya sampai menangis menonton monolognya.
Konsul Jenderal Republik Indonesia di Chicago, Meri Binsar Simorangkir, mendukung diadakannya Indonesia Monologue Night yang mengangkat sejarah dan nama Indonesia ke dunia Internasional.
"Joane Win kembali membuat beberapa penonton menangis terharu saat menonton pertunjukan tersebut," paparnya.
Seperti yang disampaikan Ted C Fishman, jurnalis New York Times dan penulis buku bestseller yang sempat menjadi dosen tamu di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, tema monolog Cotton Candy relevan dengan perjuangan para penyintas kekerasan seksual.
"Cotton Candy mengangkat tema yang hebat dan berani, Joane Win juga pintar membawakan cerita sehingga dapat menggetarkan hati saya," Kata Ted C Fishman sesaat setelah pertunjukan.
Tanggapan positif juga diberikan oleh Alicia Katrina Hartono, generasi ke empat dari Group Djarum yang kini sedang meneruskan pendidikan Manufacturing and Design Engineering di Chicago.
"Ini kali pertama saya menonton monolog yang sangat intens, tema yang diangkat Cotton Candy juga sangat penting mengenai korban kekerasan seksual. Dan cara Joane Win dalam mengeksplorasi panggung saat menyampaikan cerita juga sangat efektif," ujar Alicia.
Michelle Tedja seorang mahasiswi dari University of Illinois Chicago yang juga menjabat sebagai Vice President for Permias Chicago, menyatakan sangat suka dengan akting dan peran yang dibawakan Joane Win.
"Pesan dan pelajaran yang disampaikan di monolog Cotton Candy sangat kuat, sangat ekpresif. Di Indonesia sering dengar banyak cerita tentang peristiwa kerusuhan saat itu, saya takut, dan mungkin tadi saat menonton saya jadi teringat lagi cerita-cerita itu jadi saya sempat menangis dan pergi keluar untuk menenangkan diri. Dan saya sangat suka dengan akting Joane Win," ujar Michelle.
Pendapat senada disampaikan oleh Jaclyn, Mahasiswi di Northwestern Pritzker School of Law, Chicago, USA.
"Saya sangat bangga bisa melihat seniman Indonesia di Chicago, pada bulan Maret ada International Women's Day dan pas banget Cotton Candy mengangkat tema kekerasan seksual pada perempuan, sangat menarik untuk melihat perspektif dari sisi korban, apakah ada victim blaming dll. Dan saya juga merasa pesannya sangat powerful dan relate dengan pendidikan saya tentang bagaimana sistem keadilan bagi korban kekerasan seksual. Harapan saya ini bisa dilihat oleh penonton yang lebih luas, bisa melibatkan NGO atau aktivis perempuan di Chicago,"kata Jaclyn.
Di Dalam Catatan Tahunan (Catahu) Komnas Perempuan tahun 2023 mencatat ada 457.895 kasus kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di Indonesia pada 2022. Angka ini menurun dibanding sebelumnya. Dalam kumpulan data tersebut, data laporan kekerasan terhadap perempuan di ranah negara meningkat tajam dari tahun sebelumnya.
Sebagai seniman, Joane Win bersama Regina Art ingin mengambil bagian dengan terus menyuarakan tentang korban kekerasan seksual melalui karya seni pertunjukan monolog Cotton Candy. Para penyintas masih membutuhkan dukungan dari berbagai pihak dalam mendapatkan keadilan dan pemulihan. (*)