Jiffina 2024 Digelar Empat Hari di JEC, Ada Subsidi Rp 5 Juta Per Kontainer

Tujuan pameran untuk mendukung UMKM agar bisa bersaing di pasar global.

Jiffina 2024 Digelar Empat Hari di JEC, Ada Subsidi Rp 5 Juta Per Kontainer
Pengunjung berbincang di salah satu booth peserta pameran di Jiffina ke-8 di Jogja Expo Center. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (Jiffina) ke-8 kembali digelar di Yogyakarta. Pameran mebel internasional ini berlangsung empat hari, 2 - 5 Maret 2024 di Jogja Expo Center (JEC).

Pameran ini diikuti oleh puluhan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang bergerak di bidang mebel dan kerajinan.

Yuli Sugianto selaku Presiden Direktur Jiffina mengatakan tujuan pameran untuk mendukung UMKM agar bisa bersaing di pasar global.

"Kami selaku penyelenggara selalu bertekad mengadakan pameran Jiffina setiap tahun untuk mendukung UMKM. Kami ingin membantu mereka meningkatkan kualitas produk, promosi dan pemasaran," ujarnya.

Salah satu fasilitas yang diberikan oleh Jiffina adalah factory visit atau kunjungan ke pabrik-pabrik mebel dan kerajinan di Yogyakarta. Fasilitas ini diberikan secara gratis kepada para pembeli atau buyer yang datang dari dalam dan luar negeri.

ARTIKEL LAINNYA: Ribuan UMKM dan Sejumlah Sekolah Bakal Hadiri GWU di SCH

Selain itu, ada juga business matching booth yang menyediakan empat set meja makan untuk memfasilitasi pertemuan dan negosiasi bisnis antara penjual dan pembeli.

"Kami ingin mendorong dan memotivasi agar para buyer mampu melakukan transaksi bisnis dengan UMKM yang berpartisipasi di pameran ini. Kami juga menyediakan kafe yang bisa digunakan oleh buyer untuk memesan makanan dan minuman yang difasilitasi oleh panitia. Selain itu, kami juga memberikan suvenir cantik kepada para buyer," tambah Yuli.

Dia mengatakan transaksi bisnis yang terjadi di pameran diharapkan bisa mencapai angka yang besar. Dia meminta agar transaksi tersebut dilaporkan di business matching booth agar bisa dicatat oleh panitia.

"Kami juga memberikan voucher menginap di hotel-hotel di Yogyakarta kepada 40 buyer yang beruntung. Ini sebagai bentuk apresiasi kami kepada mereka yang telah berbelanja di pameran," katanya.

Dia mengapresiasi upaya kerja sama antara Jiffina dengan Dinas Koperasi DIY yang memberikan subsidi sebesar Rp 5 juta per kontainer untuk pengiriman produk mebel dan kerajinan ke luar negeri. Subsidi ini berlaku untuk periode Juni, Juli, dan Agustus 2024.

ARTIKEL LAINNYA: Klinong-Klinong Numpak Andong Sarana Edukasi Menabung Haji BPKH di Yogyakarta

"Saat ini biaya pengiriman ke Rotterdam sekitar 5.000 dolar AS. Meskipun subsidi hanya Rp 5 juta, tapi ini sangat membantu para pelaku usaha mengurangi beban biaya. Kami berharap ini bisa memberikan respons positif dari pasar global," ucapnya.

Yuli berharap Jiffina bisa menjadi pemicu event internasional lain di DIY. Dia sudah mengusulkan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar Jiffina dijadikan sebagai wisata belanja dan industri.

"Kami ingin Jiffina tidak hanya menjadi pameran mebel dan kerajinan, tapi juga menjadi daya tarik wisatawan yang datang ke Yogyakarta. Kami ingin menunjukkan bahwa Yogyakarta memiliki produk-produk berkualitas yang bisa bersaing di dunia," ungkapnya.

Dedy Rochimat sebagai Ketua DPP Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), mengatakan Jiffina bisa menjadi ujung tombak pemasaran produk Indonesia secara global.

Menurut dia, permintaan dunia terhadap mebel dan kerajinan terus meningkat namun ekspor Indonesia masih belum optimal.

ARTIKEL LAINNYA: Industri Sawit Penyumbang Devisa Terbesar di Indonesia

"Menurut data, pendapatan mebel dunia pada tahun 2023 mencapai 95 miliar dolar AS. Namun, ekspor Indonesia baru mencapai 1 persen dari pasar global. Ini berarti masih ada banyak peluang yang bisa dimanfaatkan oleh UMKM kita," jelas Dedy yang diwakili oleh David.

"Maka dari itu, Jiffina bisa menjadi sarana untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk kita kepada buyer dari berbagai negara," tambahnya.

David menekankan Jiffina bisa menjadi penggerak ekosistem yang berkelanjutan. Produk-produk mebel dan kerajinan yang dipamerkan di Jiffina menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan, seperti kayu, rotan, bambu.

"Kami ingin menunjukkan bahwa produk-produk kita tidak hanya berkualitas tapi juga berwawasan lingkungan. Kami ingin berkontribusi untuk menjaga kelestarian alam dan sumber daya yang ada," kata dia. (*)