Jembatan Weton Kulon di Kebumen Dibangun Kembali dengan Dana Hibah BNPB

Jembatan Weton Kulon di Kebumen Dibangun Kembali dengan Dana Hibah BNPB
Jembatan Weton Kulon ini akan dibongkar dan dibangun kembali. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberi dana hibah kepada Pemkab Kebumen. Dana hibah sebesar Rp 15 miliar diberikan untuk pembangunan kembali Jembatan Weton Kulon Jembatan yang menghubungkan Kecamatan Puring dan Buayan, setelah diterjang banjir tahun 2022.

Masyarakat Desa Weton Kulon, Kecamatan Puring menggelar tasyakuran dan doa bersama tanda dimulainya pembangunan kembali jembatan Weton Kulon, Jumat (11/4/2025). 

Bupati Kebumen Lilis mengatakan, jembatan Weton Kulon di atas Sungai Telomoyo mengalami rusak parah. Rusaknya jembatan itu tidak hanya memutus akses ke kedua kecamatan, juga berdampak besar terhadap mobilitas masyarakat dan roda perekonomian di wilayah Kecamatan Puring dan Buayan.

Karena keterbatasan APBD Kabupaten Kebumen, Pemkab mengajukan permohonan dana hibah kepada BNPB. 

"Alhamdulillah, berkat doa, kerja keras, dan sinergi berbagai pihak, pada akhir tahun 2024 Kabupaten Kebumen menerima dana hibah senilai Rp 15 miliar lebih. Hibah tersebut telah masuk ke Rekening Kas Umum Daerah," ujar Lilis Nuryani.

Pembangunan kembali jembatan ini sangat penting, sebab kembali akan menghubungkan wilayah Puring dan Kecamatan Buayan. Juga akan memperpendek jarak tempuh serta memperlancar distribusi barang dan jasa. 

Lilis meminta kepada penyedia jasa, konsultan pengawas, maupun dinas teknis, bekerja dengan profesional, akuntabel, dan transparan.

Kepala Pelaksana BPBD Kebumen Udy Cahyono mengatakan, kontrak kerja rekonstruksi jembatan Weton Kulon telah dimulai pada 8 April 2025. Waktu pelaksanaanya selama 245 hari, sampai 8 Desember 2025 dengan anggaran sesuai tender Rp 14.84 miliar.

Jembatan Weton Kulon dibangun total dengan lebih dulu menghancurkan bangunan lama. Konstruksi jembatan baru tanpa tiang, menggunakan rangka baja, dengan menguatkan pondasi di sisi kanan dan kiri. 

" Konstruksi jembatan tidak kayak dulu yang menggunakan tiang. Sekarang tanpa tiang, untuk menghindari arus banjir, kita langsung rangka baja dengan menguatkan pondasi kanan dan kiri, " kata Udy Cahyono. (*)