Petani Terima Bantuan Alsintan Prapanen 2025, Tahun Depan Bebas Pajak Sawah
Dan dalam rangka meringankan beban petani, maka pajak sawah mulai tahun 2026 nol rupiah atau dibebaskan. Akibat pembebasan ini Pemkab Bantul berpotensi akan kehilangan pendapatan Rp 21 miliar.
KORANBERNAS.ID, BANTUL--Para petani di Kabupaten Bantul yang tergabung dalam kelompok tani ataupun Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) menerima bantuan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) Prapanen 2025, Jumat (16/5/2025).
Penyerahan dilakukan di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul oleh Bupati H Abdul Halim Muslih. Acara dihadiri anggota Fraksi Gerindra DPRD Bantul yakni Titis Ajeng Ganis Mareti ST yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua II DPRD Bantul,Saryanto,Jumirin serta Aurely Putri, S.Par.
Asintan ini merupakan bantuan dari Ketua komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto dan Kementerian Pertanian RI dengan menggunakan anggaran APBN.
Adapun alsintan yang diserahkan adalah 8 traktor roda 2, lalu 1 rotary, 13 pompa air dan 5 rice transplater.
Pemberian bantuan alsintan dalam upaya mendukung modernisasi sektor pertanian dan menuju ketahanan pangan. Serta meningkatkan produktivitas hasil pertanian khususnya di kabupaten Bantul.
“Seperti kita ketahui saat ini berbagai belahan dunia terjadi perang antar negara dan ada ancaman krisis pangan. Maka dengan meningkatkan ketahanan pangan di dalam negeri ini akan menjaga masyarakat Indonesia agar tetap terpenuhi kebutuhan pangannya,” kata Bupati.
Dan dalam rangka meringankan beban petani, maka pajak sawah mulai tahun 2026 nol rupiah atau dibebaskan. Akibat pembebasan ini Pemkab Bantul berpotensi akan kehilangan pendapatan Rp 21 miliar.
“Ini adalah wujud dukungan kita kepada para petani. Nanti untuk meningkatkan pendapatan, tentunya kita akan mencari cara lain misal optimalisasi pajak lainya,” katanya.
Langkah lain untuk mendukung sektor pertanian adalah mulai tahun 2026 akan melakukan pembuatan instalasi pembenihan tanaman pangan ataupun holtikultura. Sehingga petani akan mudah mendapatkan bibit dan harga lebih terjangkau.
Lalu pembuatan pupuk organik yang harus segera dimulai untuk meningkatkan kesuburan. Jadi pada saatnya nanti pupuk kimia sedikit demi sedikit akan dikurangi.
“Lalu penggunaan pupuk organik akan dioptimalkan sehingga akan mencapai kondisi ideal. Dulu saat saya kecil lumpur sawah itu bisa sampai lutut, kalau sekarang tidak sampai. Ini karena tanah pertanian kita memang mengalami pengerasan. Untuk itulah kita harus melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesuburan sehingga hasil pertanian nanti juga akan bertambah,” katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, Joko Waluyo menambahkan bantuam Alsintan langsung disalurkan kepada petani yang ada di Kapanewon Sewon, Kapanewon Jetis, Kapanewon Srandakan, Kapanewon Pundong, Kapanewon Piyungan, Kapanewon Bambanglipuro, dan sebagainya.
“Alsintan ini sangat berperan penting dalam sektor pertanian karena mampu meningkatkan produktivitas, meningkatkan efisiensi serta pengurangan biaya produksi pertanian,” katanya. (*)