Jangan Tergiur Pemutih Wajah Instan, Berbahaya

Kesehatan adalah faktor utama yang harus diperhatikan semua orang.

Jangan Tergiur Pemutih Wajah Instan, Berbahaya
Anggota Komisi IX DPR RI Sukamto menjadi narasumber Edukasi Obat dan Makanan. (sholihul hadi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN – Kaum hawa hendaknya berhati-hati terhadap promosi produk kosmetik yang diklaim mampu menjadikan wajah putih dalam sekejap. Pemutih wajah instan itu ternyata berbahaya bagi kesehatan kulit.

Ini terungkap saat berlangsung kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi Obat dan Makanan bersama Tokoh Masyarakat H Sukamto SH Anggota Komisi IX DPR RI, Sabtu (7/10/2023), di Rumah Aspirasi Masyarakat, Purwosari Sinduadi Mlati Sleman.

“Nanti yang putih wajahnya. Leher ke bawah hitam,” ungkap Bagus Heri Purnomo SSi Apt, Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BB POM) di Yogyakarta, sambil bercanda.

Di hadapan ratusan peserta terdiri dari para ketua RW (Rukun Warga) serta tokoh masyarakat, sebagai narasumber Bagus menjelaskan sekaligus mengingatkan pemutih wajah instan itu mengandung bahan berbahaya merkuri.

Kepala Balai Besar POM di Yogyakarta, Bagus Heri Purnomo. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Selain kosmetik, Bagus juga menyampaikan pentingnya kewaspadaan saat membeli obat-obatan supaya terhindar dari obat palsu. Yang paling penting lagi, jangan terperdaya obat murah.

Narasumber lainnya, Sukamto, juga berpesan kepada masyarakat terutama kaum perempuan untuk menghindari penggunaan kosmetik yang bisa membuat wajah mendadak putih. “Wajah bisa putih dalam satu minggu itu berbahaya,” ungkapnya.

Pada bagian lain Sukamto juga wanti-wanti untuk senantiasa waspada terhadap makanan yang warnanya terlihat indah, misalnya merah atau kuning menyala, supaya terhindar dari pewarna tekstil yang berbahaya bagi kesehatan.

Selain itu, juga jangan terlena dengan promo produk makanan murah yang ternyata hampir kedaluwarsa tinggal hitungan hari saja. “Hari itu dibeli masih menjadi makanan, tapi besok mungkin sudah menjadi racun,” ucapnya.

ARTIKEL LAINNYA: Banyak Laporan Korban Salah Obat, Anggota Komisi IX DPR RI Sukamto dan Badan POM Gencar Sosialisasi

Prinsip, kata Sukamto, kesehatan adalah faktor utama yang harus diperhatikan semua orang. “Sehat itu nilainya tidak karuan. Kita patut bersyukur kepada Allah SWT, alhamdulillah masih bisa bangun tidur dan dihidupkan kembali (dalam keadaan sehat),” ujarnya.

Hadir pula dalam kesempatan itu anggota DPRD Kabupaten Sleman Rahayu Widi Nuryani dan Rahayu Widi Cahyani serta Lurah Sinduadi, Senen Haryanto.

Pada sesi dialog dan tanya jawab beberapa peserta antara lain menanyakan seputar produk obat-obatan yang telah lama beredar di masyarakat namun tiba-tiba ditarik dari peredaran karena dinyatakan berbahaya.

Menjawab itu, Bagus Heri Purnomo menegaskan pengawasan terhadap produk pangan, kosmetik, suplemen dan obat-obatan tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah.

Sistem pengawasan tiga pilar melibatkan pelaku usaha, pemerintah dan masyarakat. Inilah pentingnya edukasi dan sosialiasi agar masyarakat cerdas memilih obat, makanan dan kosmetik. (*)