Pariwisata Jadi Tumpuan, GKR Bendara Ingin Kampanye Pemilu 2024 di Yogyakarta Memikat Wisatawan

Penggunaan knalpot blombongan hendaknya dihindari.

Pariwisata Jadi Tumpuan, GKR Bendara Ingin Kampanye Pemilu 2024 di Yogyakarta Memikat Wisatawan
GKR Bendara saat menerima Penghargaan Kebudayaan Nugraha Satya Bhakti Budaya sekaligus Pembina Seni Budaya & Pariwisata Daerah. (sholihul hadi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Penghageng KHP Nitya Budaya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, GKR Bendara, berharap kampanye Pemilu 2024 di Yogyakarta berlangsung menyenangkan sehingga memikat wisatawan untuk datang.

Dengan tidak adanya gesekan diharapkan sektor pariwisata semakin berkembang. “Kehidupan ekonomi masyarakat DIY bertumpu pada sektor pariwisata,” ujarnya saat menjadi narasumber Workshop Kebangsaan Pesta Demokrasi#2024 Yang Bermartabat & Berbudaya, Dari Jogja Istimewa Untuk Indonesia, Sabtu (7/10/2023), di Hotel Royal Darmo Yogyakarta.

Pada acara yang merupakan hasil kerja sama Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia (LKNI) - PUSAT dengan Paniradya Kaistimewan DIY itu, lebih lanjut putri dari Sri Sultan Hamengku Buwono X itu menyampaikan keinginannya saat musim kampanye justru wisatawan berdatangan.

Mereka datang karena tertarik dengan kenyamanan Yogyakarta mengingat kampanye yang digelar menyenangkan dan tidak terjadi gesekan seperti di daerah lain.

Sebaliknya, GKR Bendara tidak ingin setiap kali kampanye pemilu terjadi penurunan kunjungan wisatawan sehingga pariwisata menjadi korban pemilu.

ARTIKEL LAINNYA: Pemilu Damai Tak Bisa Ditawar Lagi, Tiga Tokoh Peroleh Penghargaan dari LKNI-Pusat

Kampanye yang tidak nyaman seperti penggunaan knalpot blombongan hendaknya dihindari. Lebih baik kampanye dengan seni budaya Yogyakarta misalnya parade seni yang menarik masyarakat dan wisatawan.

Memang, kampanye atraktif membutuhkan pendanaan lebih dibandingkan kampanye dengan parade sepeda motor blombongan. Semua orang harus menyadari kunci kesuksesan pariwisata adalah keramahtamahan atau hospitality.

GKR Bendara menambahkan, sektor pertanian dan UMKM di DIY sangat tergantung dengan aktivitas pariwisata. Apabila terjadi penurunan wisatawan akan berdampak tidak bagus bagi serapan produk UMKM dan pertanian.

Narasumber lainnya pada Workshop Kebangsaan kali ini adalah Paniradya Pati Paniradya Kaistimewaan, Aris Eko Nugroho SIP MSi, Kabid Politik Dalam Negeri Badan Kesbangpol DIY, Bagas Senoadji MT serta akademisi dari Fakultas Ilmu Budaya UGM, Djarot Heru Santosa.

Dipandu moderator Ranggabumi Nuswantoro S Sos MA yang juga Ketua Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta, dalam kesempatan itu Aris Eko Nugroho antara lain menyampaikan sosial dan politik merupakan satu entitas yang tidak dapat terpisahkan dalam bingkai kebudayaan.

ARTIKEL LAINNYA: Dubes Prancis Kunjungi Gameloft, Pusat Pembuatan Game di Yogyakarta

“Budaya memiliki peranan penting membentuk tata nilai perilaku manusia dalam tataran bermasyarakat dan bernegara,” ujarnya.

Sedangkan Djarot Heru Santosa menyampaikan seputar literasi kebangsaan yang berbudaya dan bermartabat menuju pesta demokrasi 2024.

Penguatan literasi dalam pesta demokrasi 2024 mencakup literasi media, teknologi dan visual. Dia sepakat Pemilu 2024 harus bisa menjadikan manusia lebih bermanfaat dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya.

Ketua Umum LKNI - PUSAT, Drs Totok Sudarwoto, juga sepakat Pemilu 2024 diharapkan dapat berlangsung secara bermartabat dan berbudaya, aman dan damai, demokratis dan berkualitas tanpa merobek sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa utamanya di DIY. (*)