Jangan Ekspor Rotan Lagi

Jangan Ekspor Rotan Lagi

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) DIY menggelar Musyawarah Daerah (Musda) 2021 di Hotel Ross In Jalan Ring Road Selatan,Senin (12/4/2021). Musda dilakukan untuk menyusun rencana kerja dan juga kepengurusan periode 2021-2024. Hadir Sekjen DPP HIMKI, Heru Prasetyo serta anggota HIMKI DIY yang terdiri 50 pengusaha. Karena pandemi, maka jumlah yang datang dibatasi, sementara lainya menyimak musda melalui secara daring.

“HIMKI harus menjadi organisasi yang profesional yang punya integritas, loyalitas dan tidak tertandingi,”kata ketua careteker (pengemban-red) HIMKI DIY, Bambang Wijaya didampingi Ketua Musda Agung setyawan.

HIMKI, Lanjut Bambang melakukan kegiatan fasilitasi dan pembinaan kepada anggota dalam rangka peningkatan kualitas. Juga membantu anggota untuk mengurus legalitas sehingga tidak saja mampu mensuplai produk dalam negeri namun juga bisa melakukan ekspor.

“Hampir semua anggota HIMKI sudah memiliki izin komplit dan memiliki sertifikasi. Organisasi berperan di sana. Kalaupun ada yang masih kurang, sedang proses melengkapi, ”katanya.

Dan juga HIMKI memiliki fungsi dan peranan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan menjadi partner pemerintah entah itu pameran atau kegiatan yang lain.

Heru Prasetyo mengatakan presiden memiliki target peningkatan ekspor 5 miliar US Dolar yang diharapkan tercapai dalam kurun waktu 4 tahun.

“Saat ini angka kita pada 2,1 miliar US,”katanya.

Maka dalam rangka ,menggenjot nilai ekspor tersebut, banyak strategi yang dilakukan HIMKI. Selain peningkatan kualitas, juga mengikuti event internasional dalam rangka menggenjot ekspor.

“Dan untuk mendukung industri dalam negeri dalam rangka mencapai target itulah perlu kerjasama semua pihak misalnya soal bahan baku. Maka sekarang jangan lagi ada yang mengekspor rotan, jangan main-main itu lagi,”katanya. Sehingga bahan baku digunakan untuk memasok kebutuhan dalam negeri.

Untuk DIY sendiri, kontribusi untuk ekspor bidang mebel dan kerajinan mencapai 14 persen dari angka nasional dengan kekuatan di craft.

“Jadi saya berharap, dengan adanya musda ini, mudah-mudahan terpilihnya pengurus yang memang benar-benar mau bekerja keras, mau bersama-sama meningkatkan ekspor furniture dan craft dari Yogyakarta,”katanya.

Pada era pandemi, menurut Heru, yang mengalami peningkatan ekspor adalah ke amerika. Hanya saja yang menjadi kendala mengenai biaya kontainer yang mencapai 2 kali lipat dari biasanya. Untuk itu HIMKI mendorong agar pemerintah pusat bisa mengatasi hal tersebut, sehingga para eksportir tidak lagi menghadapi kendala serupa dan target bisa tercapai.

Sedangkan Agung mengatakan dalam Musda tersebut dipiliih 7 orang formatur yang nantinya akan memilih 1 ketua DPD HIMKI DIY untuk jangka waktu 3 tahun ke depan. (*)