Jalan Tertutup Akibat Dapuran Bambu Ambrol di Desa Kapiteran
KORANBERNAS.ID, PURWOREJO--Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kabupaten Purworejo, Minggu (3/11/2024) sore hingga petang menyebabkan dapuran bambu longsor (ambrol) di Desa Kapiteran Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo Jawa Tengah.
Selain karena hujan deras, longsornya dapuran bambu juga disebabkan oleh gerusan air dari saluran pembuangan air rumah dan saluran air yang berada di atasnya. Akibat kejadian tersebut akses jalan penghubung Desa Kapiteran dan Desa Kaliglagah tertutup dan tidak dapat diakses oleh kendaraan roda 2 dan roda 4 saat itu. Lokasi Kejadian berada di Dusun Silo, RT 02/ RW 01, Desa Kapiteran Kecamatan Kemiri. Akibat kejadian tersebut tidak ada korban jiwa.
Plt Kepala BPBD Kabupaten Purworejo Yeni Iswantini melalui Kabid Kedaruratan dan logistik mengatakan dampak dari kejadian tersebut yaitu jalan Kabupaten penghubung Desa Kapiteran dan Desa Kaliglagah tertutup material longsoran dari dapuran bambu tersebut.
“Terdapat retakan pada dinding rumah dan lantai bagian teras, rumah Tri Agus Pamuji (50) 1 KK ada 3 Jiwa. Akibat longsoran tersebut juga mengancam rumah Wagirin (45) 1 KK ada 5 Jiwa dan Rumah Kotiyah (40) 1 KK ada k 2 Jiwa.
Tim dari BPBD Kabupaten Purworejo dibantu KORAMIL dan POLSEK Kemiri, Forkompincam Kemiri, PU UPT Kemiri, dan warga sekitar melaksanakan penanganan dapuran bambu yang longsor tersebut.
“Kami mengimbau kepada PEMDES Kapiteran untuk membuat rambu-rambu bahaya longsor dikarenakan masih berpeluang terjadi longsor susulan. Serta menghimbau masyarakat di sekitar longsoran tersebut agar berhati - hati saat terjadi hujan lebat. Material longsoran yang menutup jalan selesai dibersihkan dan dapat dilalui kembali pada pukul 11.00 WIB,” jelasnya, Senin (4/11/2024).
Selain Desa Kapiteran, musibah pohon roboh menghalangi jalan terjadi di beberapa titik seperti di sekitar RSUD Tjitrowardojo Purworejo, di sekitar Kelurahan Sindurjan, Cangkrep Lor Kecamatan Purworejo, Di Kecamatan Gebang. Di rumah-rumah warga juga banyak terjadi pohon ambruk, dan dievakuasi secara pribadi oleh warga secara mandiri.
Kepala BPBD Purworejo Berharap masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem seperti petir angin kencang yang dapat mengakibatkan pohon tumbang, kerusakan bangunan, rumah dan jaringan listrik. Masyarakat juga diharapkan mewaspadai hujan lebat yang dapat mengakibatkan banjir tanah longsor maupun tanah bergerak, mengaktifkan ronda atau posko penanganan bencana baik di Desa atau Kecamatan. (*)