Jalan Bantul Kini Semakin Terang dan Indah

Jalan Bantul Kini Semakin Terang dan Indah

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Jalan Bantul mulai dari perempatan Klodran hingga batas kota awalnya empat jalur, terdiri 2 jalur lambat dan dua jalur cepat. Kini jalan itu telah diubah menjadi dua jalur dengan devider di tengah, dilengkapi taman dan lampu peneragan jalan umum (PJU) lengan ganda sebanyak 12 unit sehingga menjadikan semakin terang dan terlihat indah.

Jalan ini dibangun sejak 30 September 2019 dan selesai 27 Desemer 2019 atau 90 hari kerja dan diresmikan oleh Bupati Bantul, Drs H Suharsono, Rabu (29/01/2020).

Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional VII, Ir Akhmad Cahyadi M.Eng, dalam laporannya mengatakan jalan yang selesai dibangun itu memiliki panjang  570 meter dan lebar 19 meter dan menghabiskan anggaran Rp 5.443.136.00.

“Lingkup kegiatan yang kami laksanakan adalah membongkar devider atau pembatas samping, dimana hal tersebut mengubah fungsi jalur lambat menjadi jalur cepat sehingga kapasitas jalan menjadi bertambah dengan adanya jalur baru itu,” katanya.

Jalan tersebut terdiri dari konstruksi aspal hotmix dua lapis yakni AC-BC dengan tebal 6 centimeter dan AC-WC dengan tebal 4 centimeter dimana lebar rata-rata 19 meter.

“Untuk median jalan, kami bangun dengan lebar 1,15 meter dimana kami tempatkan buis beton yang difungsikan sebagai pot tanaman dan lampu PJU lengan ganda baru sebanyak 12 unit,” katanya.

Di simpang empat klodran disiapkan pula marka Yellow Box Juction.

“Ke depan salah satu fokus utama kami adalah melanjutkan pembangunan jalur JJLS atau Pansela guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di selatan Jawa,” katanya.

Penanganan jalan Pansela Jawa terus dilakukan guna meningkatkan  keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan. Proyek Pansela merupakan Rencana Pembanguan Jangka Menengah (RPJM) yang menjadi prioritas pemerintah yang sudah dicanangkan sejak 2004 dan memang  dibangun untuk menghilangkan kesenjangan antara wilayah Jawa bagian Utara, Tengah dan Selatan.

Sementara Bupati Bantul dalam sambutanya mengatakan, proses pembangunan memerlukan kebersamaan dan kolaborasi diantara seluruh elemen dan stake holder. “Mari kita ikut merawat, memanfaatkan dan menjaga dengan tidak merusak badan jalan maupun bangunan pelengkapnya. Serta jangan parkir sembarangan karena bisa  menganggu  lalu lintas,” kata Bupati.

Pembangunan jalan ini juga mendukung pengembangan Pansela, karena juga menjadi jalur menuju ke Yogyakarta Intenational Airport (YIA) di Kulonprogo. (eru)