Jaga Yogyakarta Berhati Nyaman, Yuni Astuti Ajak Berpolitik dengan Gembira dan Santun

Sudah tidak lagi musimnya beda pandangan dan sikap politik lalu mengejek.

Jaga Yogyakarta Berhati Nyaman, Yuni Astuti Ajak Berpolitik dengan Gembira dan Santun
Yuni Astuti. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Caleg Gerindra untuk DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) DIY, Yuni Astuti,  mengajak semua pihak untuk meredakan tensi politik yang belakangan mulai memanas. Tensi politik semakin tinggi ini disebut Yuni Astuti salah satunya karena kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Yuni Astuti menerangkan saat ini partai-partai politik telah membentuk koalisi dan telah memunculkan jagonya masing-masing dan siap bersaing merebut kemenangan Pilpres 2024.

Partai-partai koalisi ini bersama dengan relawan-relawan sudah mulai memanaskan mesin politiknya sejak beberapa waktu belakangan ini terutama pasca-pendaftaran capres dan cawapres di KPU RI.

"Saya melihat suasana politik belakangan ini mulai memanas. Tensinya agak naik. Tapi masih dalam koridor yang wajarlah," Yuni Astuti, Senin (23/10/2023).

ARTIKEL LAINNYA: Komandan Koti Mahatidana Pemuda Pancasila DIY Yuni Astuti Peroleh Dukungan Maju Pileg 2024

Komandan Koti Mahatidana Pemuda Pancasila DIY ini mengingatkan Pemilu 2024 merupakan pesta demokrasi. Layaknya sebuah pesta, sambung Yuni Astuti, harus dirayakan dengan gembira dan sukacita.

"Pemilu atau Pilpres dan Pileg itu kan pesta demokrasi. Sebagaimana sebuah pesta, harusnya disambut dan dirayakan dengan riang gembira dan penuh gegap gempita," ucapnya.

Yuni Astuti berharap jangan sampai pesta ini dirusak dengan adanya perbuatan oknum-oknum tertentu yang melakukan praktik-praktik tidak baik dalam memberikan dukungan atau memenangkan pasangan capres dan cawapres yang didukungnya.

"Sudah tidak lagi musimnya beda pandangan dan sikap politik lalu mengejek, menghina, membuat hoaks, kabar bohong apalagi sampai bentrokan fisik. Kita berpolitik yang santun-santun sajalah. Mendukung pilihan kita masing-masing tanpa perlu menjelekkan lawan politik," urai Yuni Astuti.

ARTIKEL LAINNYA: Caleg Gerindra Yuni Astuti Siap Gerilya ke Akar Rumput Menangkan Prabowo di Pilpres

"Pesan Ketua Umum Gerindra Pak Prabowo Subianto, kalau dihina, dihujat, senyumin aja," lanjutnya.

Yuni Astuti yang maju sebagai caleg DPR RI dari Partai Gerindra di Dapil DIY ini berharap agar suasana pemilu yang riang gembira, santun dan berbudaya ini bisa muncul di Yogyakarta.

Di tengah situasi politik yang mulai memanas, Yuni Astuti meminta semua pihak untuk tetap menjaga agar Yogyakarta tetap berhati nyaman.

"Mari sama-sama kita jaga suasana politik di Yogyakarta ini agar tetap kondusif. Boleh beda pilihan politik. Boleh beda pandangan politik. Tapi mari kita berpolitik secara santun, berbudaya dan riang gembira dengan tetap menjaga agar Yogyakarta berhati nyaman," saran Yuni Astuti.

ARTIKEL LAINNYA: Jadi Cawapres Prabowo, Caleg Gerindra Yuni Astuti Sebut Gibran Bisa Menangkan Hati Pemilih Muda

Dia mengungkapkan, calon-calon pemimpin Indonesia yang berkontestasi di Pemilu 2024 harus belajar banyak dari ketulusan, keteguhan dan kecintaan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada bangsa Indonesia.

"Pak Prabowo Subianto sudah mengajarkan kita bagaimana di Pilpres 2019 beliau dengan besar hati dan dilandaskan pada keinginannya untuk mensejahterakan bangsa Indonesia akhirnya bergabung dalam pemerintahan Pak Jokowi yang saat itu adalah saingannya," kata Yuni Astuti.

"Pak Prabowo mengajarkan bagaimana politik itu harus santun. Jangan sampai lupa tujuan utama dari kontestasi politik di Pemilu 2024 adalah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia," sambungnya.

Yuni Astuti menambahkan untuk mewujudkan kesejahteraan Indonesia ini, pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka merupakan pilihan yang tepat. Pasangan Prabowo dan Gibran ini perpaduan antar-generasi yang tepat untuk memimpin Indonesia.

"Prabowo dan Gibran adalah pasangan yang tepat untuk menjawab semua permasalahan bangsa Indonesia. Pasangan ini juga menjadi pasangan yang paling siap untuk mengawal transisi kepemimpinan nasional untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045," tandasnya. (*)