Jadi Terobosan, Mahasiswa Belajar Resi Gudang

Jadi Terobosan, Mahasiswa Belajar Resi Gudang

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA--PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI menyelenggarakan Kuliah Umum tentang Sistem Resi Gudang di Universitas Sebelas Maret Surakarta, Rabu (3/11/2021). Kegiatan yang diikuti oleh para mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini, digelar secara daring dan luring terbatas. Kegiatan merupakan upaya KBI sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang untuk melakukan sosialisasi dan edukasi terkait manfaat dari instrument resi gudang kepada masyarakat.

Agung Rihayanto, Direktur PT Kliring Berjangka Indonesia(Persero) dalam keterangan persnya, Kamis (4/11/2021) mengatakan, edukasi kepada mahasiswa menjadi hal yang penting dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait resi gudang. Sebab mereka kedepan setelah lulus akan menjadi pelaku ekonomi masyarakat.

“Untuk itu perlu pemahaman yang baik terkait Resi Gudang, sehingga mampu menjadi ujung tombak dalam memasyarakatkan serta meningkatkan pemanfaatan resi gudang di Indonesia,” paparnya.

Sistem Resi Gudang merupakan kegiatan yang berkaitan dengan penerbitan, pengalihan, penjaminan dan penyelesaian transaksi Resi Gudang. Sedangkan Resi Gudang, adalah dokumen bukti kepemilikan atas barang yang disimpan di Gudang yang diterbitkan oleh Pengelola Gudang.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 14 Tahun 2021 yang merupakan Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 33 Tahun 2020 tentang Barang dan Persyaratan Barang yang dapat Disimpan dalam Sistem Resi Gudang, komoditas yang dapat masuk ke Sistem Resi Gudang meliputi beras, gabah, jagung, kopi, kakao, karet, garam, lada, pala, ikan, bawang merah, rotan, kopra, teh, rumput laut, gambir, timah, gula putih kristal, kedelai serta ayam karkas beku.

Berdasarkan data dari PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang, sampai dengan kuartal III tahun 2021, jumlah resi gudang yang telah diregistrasi mencapai 481 RG, dari 10 komoditas dengan total volume 9,932 juta Kg.

“Sedangkan dari sisi pembiayaan, sampai dengan kuartal III tahun 2021, tercatat pembiayaan resi gudang sebesar 215,1 miliar,” jelasnya.

Agung menambahkan, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan sistem resi gudang. Namun muncul tantangan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait manfaat instrumen ini.

Selain edukasi kepada para petani dan pemilik komoditas, sosialiasi dan edukasi kepada para mahasiswa juga perlu dilakukan. Karenanya KBI menjalankan melalui KBI E-ducentre dengan program KBI Goes to Campus.

KBI melalui KBI E-ducentre tengah menyusun berbagai materi yang kedepan bisa dimanfaatkan oleh perguruan tinggi untuk dimasukkan dalam mata kuliah bagi mahasiswa, khususnya terkait Sistem Resi Gudang yang menjadi bagian dari pengetahuan tentang Supply Chain. Selain itu, KBI educentre juga akan membuka kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi, untuk bersama-sama melakukan riset-riset dalam rangka pengembangan resi gudang.

“Rencananya, kedepan kami akan terus menjalankan program ini ke berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kami sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang akan terus mengajak semua pemangku kepentingan untuk turut serta melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat,” ungkapnya.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Solo, Djoko Suhardjanto mengungkapkan, materi Kuliah umum tentang Sistem Resi Gudang merupakan sesuatu hal yang baru bagi mahasiswa. Sistem Resi Gudang merupakan terobosan yang diharapkan dapat membantu petani serta kelompok tani maupun usaha kecil dan menengah, yang selama ini mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses permodalan terutama melalui pinjaman kredit.

“Dengan mengikuti kuliah umum yang diselenggarakan KBI ini, kami harapkan dapat membuka wacana bagi para mahasiswa, sehingga nantinya dapat ikut memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia,” tandasnya.

Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Widiastuti, menambahkan, Bappebti sangat mengapresiasi apa yang dilakukan KBI dengan memberikan edukasi dan sosialisasi terkait Sistem Resi Gudang kepada para mahasiswa.

“Tentunya ini dalam upaya bersama untuk mendorong keberhasilan sistem resi gudang,” paparnya.(*)