Jadi CS, Ketua Dewan Pengawas BPJS Melayani Pekerja

Jadi CS, Ketua Dewan Pengawas BPJS Melayani Pekerja

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA—Usai membagikan doorpize, Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Muhammad Zuhri tiba-tiba duduk di belakang meja pelayanan. Ia menggantikan customer service melayani peserta. Namun, Zuhri kemudian lebih banyak berdialog dengan peserta. Menanyakan kondisi keluarga, menanyakan program apa saja yang diambil peserta dan lain sebagainya.

“Baik bu. Terimakasih juga menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan ya. Untuk detailnya biar dilanjutkan petugas customer service ya,” kata Zuhri, di sela kunjungannya ke Kantor BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Yogyakarta, Senin (6/9/2022). Kunjungan Muhammad Zuhri dalam rangka peringatan Hari pelanggan Nasional (Harpelnas)  tahun 2022. Ikut mendampingi Zuhri adalah Deputi Direktur BPJasmsotek DIY dan Jateng Cahyaning Indriasari dan Kepala BPJamsostek DIY, Teguh Wiyono.

Zuhri mengatakan, di Hari Pelanggan Nasional ini, jajaran Direksi dan Dewan Pengawas BPJamsostek langsung turun ke daerah untuk memastikan pelayanan dari kantor cabang berjalan seperti yang diharapkan. Ia ingin petugas bisa memberikan pelayanan yang terbaik dan memuaskan bagi peserta atau pelanggan. Pelayanan yang terbaik dan memuaskan ini akan menumbuhkan rasa percaya (trust) kepada BPJamsostek. Setelah kepercayaan terbangun, maka diharapkan masyarakat akan lebih menyadari pentingnya ikut menjadi peserta.  

Zuhri juga memompa semangat pegawai dan peserta untuk bersama-sama membangun BPJamsostek sebagai rumah besarnya pekerja. Untuk dapat menjadi rumah besarnya pekerja, maka BPJamsostek harus mampu memberikan rasa nyaman bagi pelanggan, mampu menciptakan kedekatan antara BPJS Keenagakerjaan dengan pelanggan dan pelayanan harus bersifat inklusi, tidak membeda-bedakan latarbelakang dari peserta.

“Semua harus dilayani sebaik-baiknya. Peserta atau pelanggan, kami harapkan juga tidak sungkan memberikan masukan dan saran untuk kebaikan BPJamsostek ke depannya. Kita bangun komunikasi yang terbuka, agar rumah besar kita ini nyaman bagi semua,” katanya.

Zuhri menambahkan, Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) yang jatuh pada tanggal 4 September dimaknai khusus oleh BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) untuk mendorong pekerja Indonesia untuk semakin bertumbuh dan kuat.

“Melalui manfaat dari program jaminan sosial ketenagakerjaan, BPJAMSOSTEK mengambil peran untuk mendorong pekerja Indonesia untuk tumbuh dan kuat,” jelas Zuhri.

Zuhri melanjutkan, BPJAMSOSTEK menganut customer centric culture. Ini berarti pihaknya berkomitmen untuk selalu mengedepankan pelayanan yang optimal kepada seluruh customer yang dalam hal ini adalah peserta dari program BPJAMSOSTEK, mulai dari informasi, pendaftaran menjadi peserta hingga saat peserta menerima hak manfaat program jaminan sosial ketenagakerjaan demi mewujudkan customer experience terbaik.

“Selain melayani peserta yang datang ke kantor cabang, wujud perhatian kami lainnya di hari yang baik ini adalah menghampiri peserta kami yang sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit kerja sama atau disebut Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK). Terakhir, kami memberikan simbolis santunan kepada keluarga atau ahli waris peserta yang berhak mendapatkannya,” tambah Zuhri.

Menurut data BPJAMSOSTEK, hingga semester I Tahun 2022, jumlah klaim dari program JKK, JKM, JHT dan JP yang sudah diajukan peserta berjumlah 1,92 juta kasus dengan nilai manfaat sebesar Rp25,12 triliun. Jumlah kasus tersebut jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (Juni 2021) meningkat 42% untuk jumlah kasus, dan untuk nominal pembayaran manfaat meningkat 27%.

Menutup kegiatan Harpelnas tahun 2022, Zuhri menyebutkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk selalu menghadirkan pelayanan terbaik kepada peserta, baik peserta yang yang hadir langsung ke kantor cabang maupun peserta yang memanfaatkan seluruh akses yang disediakan seperti Lapak Asik (Layanan Tanpa Kontak Fisik) atau melalui Jamsostek Mobile (JMO).

Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Jateng dan DIY, Cahyaning Indriasari menambahkan, untuk pihaknya terus mendorong raihan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Upaya ini dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.

“Untuk DIY, grafiknya terus meningkat. November silam masih 26 persen dari potensi. Tapi sekarang sudah 31 persen. Alhamdulillah raihan kami sudah mampu melebihi rata-rata nasional,” katanya.

Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan DIY, Teguh Wiyono mengatakan, untuk saat ini, dari potensi sebesar 1,6 juta, sebanyak 500 ribu pekerja di DIY sudah masuk menjadi peserta.“Kami sangat berterimakasih dengan dukungan banyak pihak. Dukungan penuh dari Pemda DIY akan sangat membantu mendorong para pekerja menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Kami berharap, coverage kami akan semakin dirasakan oleh pekerja, termasuk para pekerja informal atau bukan penerima upah,” pungkasnya. (*)