Isolasi Mandiri Gagal, Kebumen Tak Bangun Shelter OTG

Isolasi Mandiri Gagal, Kebumen Tak Bangun Shelter OTG

KORANBERNAS.ID,KEBUMEN--Meskipun terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kebumen yang disebabkan kegagalan isolasi mandiri di rumah pasien, Pemkab Kebumen dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (PP) Covid-19 Kebumen belum ada rencana memusatkan isolasi bagi konfirmasi Covid-19 tanpa gejala (OTG) atau gejala ringan di shelter. Bahkan Pemkab Kebumen juga belum merencanakan penerapan Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemkab.

Kepada koranbernas.id, Selasa ( 22/9/2020), Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz mengatakan, pasien tanpa gejala tetap menjalani isolasi di rumah pasien. Khusus konfirmasi Covid-19 di dua pondok pesantren di Kecamatan Kebumen dan Petanahan, 52 orang konfirmasi COVID-19 menjalani isolasi di pondok pesantren. Dua pondok pesantren selama masa isolasi ditutup bagi tamu luar pondok semacam lockdown khusus di dalam pondok pesantren.

Gugus tugas memberi bantuan sembako kepada pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah dan pondok pesantren. Selain itu tetap melakukan pengambilan swab terhadap orang orang yang kontak langsung dengan konfirmasi Covid -19.

Bupati Yazid yang didampingi Sekretaris Daerah Kebumen H Ahmad Ujang Sugiono, SH juga memastikan belum ada rencana menerapkan WFH dalam waktu dekat. Isolasi terpusat dan penerapan WFH membutuhkan pembahasan dan pengkajian dengan banyak pihak. Seperti Dinas Kesehatan Kebumen.

Data dari Bidang Humas Gugus Tugas PP Covid-19 Kebumen, hingga Senin (21/9/2020) malam di Kebumen ada 407 kasus konfirmasi Covid-19, 252 orang telah sembuh. Dalam perawatan dan isolasi 154 orang. Data Dinas Kesehatan Kebumen, hanya 51 orang yang dirawat di rumah sakit rujukan. Sehingga ada 103 orang menjalani isolasi mandiri di rumah.(*)