Inilah Kisah Sedih Warga Dusun Temon Cari Air Bersih

Inilah Kisah Sedih Warga Dusun Temon Cari Air Bersih

KORANBERNAS.ID – Bulan Oktober separo jalan. Sengatan matahari terasa panas. Hujan yang ditunggu-tunggu belum juga turun. Pohon-pohon jati meranggas tanpa daun.

Sepanjang jalan menuju Dusun Temon Desa Giripurwo Kecamatan Purwosari Gunungkidul terlihat kering.

Kisah sedih yang seolah-olah melengkapi derita warga dusun itu setiap hari berjuang mencari air bersih, Selasa (15/10/2019), terobati begitu truk-truk tangki air datang.

Dusun Temon dipilih sebagai lokasi peluncuran bakti sosial yang diselenggarakan Forum Hasta Karya DIY dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-55 Partai Golkar.

Kali ini, bantuan air bersih itu diserahkan langsung Ketua Forum Hasta Karya, Gandung Pardiman, yang juga anggota DPR RI dari Partai Golkar.

Menariknya, baru kali ini bantuan air bersih disertai dengan 200 jerigen serta drum-drum penampung air yang dibagikan untuk 127 Kepala Keluarga (KK).

Tidak hanya itu, dibagikan pula bantuan berupa uang tunai untuk takmir masjid setempat, ibu-ibu pedukuhan, PAUD, TK, lansia, kelompok tani maupun pemuda.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Desa Giripurwo, Sri Rahayu, menyambut gembira bantuan tersebut. “Kami ucapkan matur nuwun yang sebesar-besarnya untuk Partai Golkar,” ujarnya.

Demikian pula Camat Purwosari, Purnomo. Atas nama warga dia menyampaikan apresiasi untuk Partai Golkar DIY yang menjadikan Dusun Temon sebagai ajang bakti sosial.

“Ini semua karena sawab, prihatin dan manunggalnya warga Temon. Nek mboten prihatin, sulit menghadirkan tokoh nasional seperti Pak Gandung,” kata dia.

Purwosari merupakan kecamatan pemekaran dari 18 kecamatan di Kabupaten Gunungkidul. Sebagian warga di wilayah ini dari tahun ke tahun saat kemarau kesulitan mencari air bersih.

Berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah setempat untuk mengatasi masalah tersebut.

“Kami memperoleh jatah air 380 tangki sampai September tetapi kenyataannya sampai Oktober belum hujan. Ada tambahan lagi 50 tangki,” ucapnya.

Sebenarnya di wilayah tersebut terdapat potensi sungai bawah tanah. Pada 2008 airnya pernah diangkat menggunakan pembangkit listrik tenaga surya, tetapi saat ini fasilitas tersebut mangkrak sehingga tidak bisa digunakan mencukupi kebutuhan air warga Kecamatan Purwosari selatan.

Mau tak mau, lanjut dia, droping air masih menjadi andalan. “Kami juga ikut merasakan derita warga kekurangan air, semoga terselesaikan,” kata dia.

Erwin Nizar selaku Ketua Baksos didampingi anggota DPRD Gunungkidul Ery Agustin dan Gunawan serta ketua maupun pengurus Hasta Karya menyampaikan, pihaknya sudah memberikan bantuan air total 1.200 tangki.

“Ibu-ibu ingat sinetron Cinta dalam Sepotong Roti? Pak Gandung ini cintanya tidak hanya sepotong roti tetapi se-jerigen air yang bisa menghasilkan banyak roti,” ujarnya.

Bakti sosial pemberian bantuan air bersih juga sebagai salah satu bentuk ungkapan rasa syukur dalam rangka memperingati HUT ke-55 Partai Golkar yang jatuh pada tanggal 20 Oktober 2019.

Ormas Hasta karya yang terdiri dari 3 Ormas Pendiri (Ormas MKGR, Kosgoro 1957, Soksi) dan 5 Ormas yang didirikan oleh Partai Golkar yaitu HWK, AMPI, Pengajian Al Hidayah, Satkar Ulama dan MDI, merasa ikut bertanggung jawab melaksanakan program dan kegiatan pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Bantuan ini diberikan sebagai wujud syukur, rasa cinta dan peduli kepada masyarakat. Peluncurannya diawali dari Dusun Temon ini,” kata Erwin.

Sasaran droping air bersih adalah bak-bak penampungan milik umum, tempat ibadah, fasilitas umum dan pemberian langsung kepada masyarakat.

Selain membantu air bersih, juga disediakan berbagai doorprize menarik untuk warga yang hadir pada acara peluncuran.

Ketua Forum Hasta Karya, Gandung Pardiman, secara simbolis menyerahkan bantuan air bersih di Dusun Temon Purwosari Gunungkidul. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Monumen hidup

Sedangkan Gandung Pardiman merasa bersyukur bisa silaturahim ke Dusun Temon sekaligus menyerahkan bantuan serta menjawab keluh kesah warga.

Baginya, bakti sosial ini ibarat monumen hidup sekaligus ladang amal jariyah. “Kita tidak tega melihat penduduk yang sengsara. Ini bukan kampanye tapi nggenahke. Saya satu-satunya anggota DPR RI dari Gunungkidul. Saya bangga menjadi orang Gunungkidul,” tegasnya.

Ke depan, dia ingin Desa Giripurwo memperoleh bantuan sumur bor tipe A. “Di sini daerah sulit air. Tolong kalau masih ada bantuan sumur bor tipe A, kita beri satu proyek di desa ini sehingga setiap tahun tidak seperti ini,” ungkapnya.

Rencana pemberian bantuan sumur bor itu sekaligus sebagai wujud rasa cinta anggota DPR RI yang terpilih bukan karena money politics.

Begitu dilantik menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024, Gandung Pardiman langsung tancap gas mengadakan silaturahim berkeliling ke berbagai wilayah di Provinsi DIY.

“Kekuatan saya bukan uang tetapi ikhlas berjuang, ikhlas beramal, peduli semuanya, dan... tidak pelit, insyaallah nek ana. Alhamdulillah. Setelah jadi (DPR RI) saya tidak punya utang. Utang budi saya hanya satu yaitu kepada rakyat. Perjuangan anggota DPR yang lahir dari pergerakan dan lahir dari politik uang, hasilnya pasti berbeda,” kata dia. (sol)