Ini Salah Satu Cara Pulihkan Gangguan Jiwa
KORANBERNAS.ID, BANTUL – Catatan The World Health Report 2001, sejumlah 25 persen dari penduduk dunia mengalami gangguan jiwa dan perilaku pada suatu saat dalam hidupnya.
Gangguan jiwa tidak menyebabkan kematian secara langsung namun penderitaan berkepanjangan dialami oleh individu, keluarga dan masyarakat serta negara. Penderitanya menjadi tidak produktif dan bergantung orang lain.
Salah satu cara memulihkan gangguan jiwa adalah melalui kegiatan pertanian. Inilah yang dilakukan Puskesmas Kasihan 2 Bantul. Institusi kesehatan ini mengajak Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) turun ke sawah. Tanah milik Pemerintah Desa Ngestiharjo di wilayah Sutopadan seluas 400 meter persegi itu ditanami jagung, cabai, bayam dan kangkung organik.
Pelaksana Program Kesehatan Jiwa Puskesmas Kasihan 2 Bantul, Siti Mulyani Amd Kep, kepada koranbernas.id di sela-sela panen sayur, Sabtu (20/6/2020), mengatakan pertanian memiliki banyak nilai positif.
“Bertani melatih kesabaran, melatih fisik, meningkatkan daya tahan daya tahan karena sekaligus berjemur dan berolahraga. Di masa pandemi Covid-19 ini merupakan salah satu upaya meningkatkan kekebalan tubuh,” ungkapnya.
Menurut dia, beban akibat gangguan kesehatan jiwa diukur dengan disability adjusted life years (DALY). Angkanya diperkirakan mencapai 12,3 persen. Angka ini lebih tinggi dibanding penyakit jantung iskemik, penyakit serebrovaskuler dan tuberculosis. “Prevalensi gangguan jiwa di DIY saat ini diperkirakan sudah mencapai 11 orang per mil,” katanya.
Penanggulangan masalah kesehatan jiwa dilakukan melalui upaya kesehatan yang komprehensif mulai dari upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Dia menjelaskan, Puskesmas Kasihan II melalui Program Kesehatan Jiwa (PKJ) menyelenggarakan Tri Upaya Bina Kesehatan Jiwa melalui lintas program dan lintas sektor.
“Kami berinovasi dengan membentuk dan membina Gelimasjiwo, singkatan dari Gerakan Peduli Masyarakata Sehat Jiwa,” katanya.
Gerakan kepedulian terhadap ODGJ ini untuk mencegah kekambuhan, menurunnya kualitas hidup pasien dan keluarga, pemasungan, kesulitan mengakses pengobatan.
Terdapat sepuluh pelayanan Gelimasjiwo di antaranya Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) salah satunya berupa keterampilan pertanian.
Kegiatan pertanian secara teknis dipimpin Bhabinkamtibmas Polsek Kasihan Bripka Budi Sunaryo SH. Adapun pemantauan kestabilan ODGJ dilakukan Pelaksana Program Kesehatan Jiwa Puskesmas Kasihan 2 bersama kader pendamping.
Masa tanam dimulai sejak akhir Maret hingga Juni ini telah dipanen empat kali. Hasil panen dijual ke warga sekitar, disuplai ke distributor sayuran organic “OBAH”sebagai mitra pembinaan.
“Pada hari ini sudah hampir berahir masa panen mendapatkan bayam 82 ikat, kangkung 23 ikat dan menyisakan tiga per empat bagian belum dipanen. Hasil penjualan masuk kas Gelimasjiwo untuk modal pertanian berikutnya antara lain membeli bibit tanaman dan pupuk organik,” kata Siti. (sol)