Ini Pentingnya Remaja Putri Perhatikan Gizi

Ini Pentingnya Remaja Putri Perhatikan Gizi

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Kabupaten Purworejo Jawa Tengah (Jateng) siap mensukseskan program Gerakan Nasional Aksi Bergizi untuk pelajar putri.

Kegiatan tersebut akan melibatkan berbagai sektor terkait seperti kementerian/lembaga serta institusi pendidikan SMP, SMA dan sederajat, untuk sama-sama berkomitmen menjalankan aksi tersebut di sekolah secara serentak di seluruh Indonesia.

Rangkaian acara terbagi menjadi beberapa kegiatan di antaranya senam bersama, makan bersama, minum tablet penambah darah dan skrining (cek) HB (Hemoglobin).

"Program ini dari pusat yaitu Kementerian Kesehatan untuk percepatan pencegahan stunting yang dilakukan dari hulu, pencegahan dimulai dari remaja. Program Kemenkes itu ada di 12 provinsi prioritas termasuk Jateng," jelas Kurniawati, Fungsional Nutrisionis Ahli Muda Bidang Layanan Kesehatan (Yankes) dan Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Dinas Kesehatan Purworejo.

Menurut dia, Kabupaten Purworejo termasuk yang ditunjuk melaksanakan Gerakan Nasional Aksi Bergizi untuk pelajar putri tersebut. Pihaknya melakukan koordinasi dengan Puskesmas se-Kabupaten Purworejo.

"Di Kabupaten Purworejo ada 27 Puskesmas, yang tidak memiliki kawasan sekolah ada dua yaitu Puskesmas Wirun dan Puskesmas Karanggetas. Jadi sebanyak 25 Puskesmas di Kabupaten Purworejo wajib melakukan sosialisasi Gerakan Nasional Aksi Bergizi," terangnya, Senin (9/1/2023), di kantornya.

Menurutnya, pemeriksaan remaja putri di Jateng harus dilakukan tahun  2022. Peralatan HB meter datang minggu kedua atau ketiga Desember menjelang anak-anak libur sekolah.

Program dapat berlangsung dengan koordinasi antara puskesmas dan sekolah. Sasarannya fokus pemeriksaan terhadap remaja putri kelas 7 SLTP dan kelas 10 SMA. Program tersebut dijadwalkan minggu pertama sampai akhir Januari 2023.

Sasarannya skrining kesehatan untuk remaja putri sebanyak 11.300 siswa, tetapi strip HB meter (alat) dapatnya 10.950 alat, ada kekurangan 350 alat.

Pelajar putri akan mendapatkan skrining yang terintegrasi dengan kegiatan bergizi yang diawali dengan aktivitas fisik senam bersama dibimbing guru olahraga di sekolah atau instruktur dari luar.

“Kita anjurkan dengan senam biasa seperti yang sering dilakukan di sekolah. Setelah aktivitas fisik kegiatan dilanjutkan sarapan bersama. Anak diminta membawa bekal makan dengan gizi seimbang,” ujarnya.

Bekal tidak harus mahal, kemudian pemeriksaan HB dan minum tablet penambah darah. Adapun cara minum obat seminggu cukup satu tablet selama setahun.

"Kami membudayakan remaja putri rutin minum tablet penambah darah. Harapannya Purworejo ke depan bebas sunting. Tahun 2021 angka stunting Purworejo 11,81 persen, 2022 sebesar 10 persen, setiap tahun diharapkan bisa turun sampai nol," kata Watik, sapaan akrabnya.

Pada tahun 2021 posisi Kabupaten Purworejo menempati urutan sepuluh dari bawah se-Jateng. Inilah pentingnya remaja putri memperhatikan gizi, karena mereka calon ibu masa mendatang. (*)