Ibu-ibu Spontan Menjerit Saat Anaknya Terjatuh dari Bakiak

Ibu-ibu Spontan Menjerit Saat Anaknya Terjatuh dari Bakiak

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Main bakiak atau theklek tandhem gampang-gampang susah. Terutama bagi yang tidak mengetahui kuncinya. Langkah kaki dua orang dalam satu bakiak panjang harus bersamaan. Kiri dan kanan harus serempak. Kalau tidak pasti terjatuh, salah seorang atau bahkan keduanya.

Lapangan tengah Rumah Belajar Modern (RBM) Dusun Semail Desa Bangunharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul, Sabtu (1/2/2020) pagi, diwarnai jeritan ibu-ibu.

Dalam rangka ulang tahun ke-9 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Menur 8 RW 08 Kelurahan Sorosutan Yogyakarta, anak-anak diajak outing class ke RBM. Banyak fasilitas bermain di sana di antaranya bakiak tandhem, salah satu olahraga yang menyehatkan.

Kalau anak yang berlomba jatuh spontan ibu-ibu yang menjerit. Sebaliknya si anak tanpa suara berusaha bangkit secepatnya. Apalagi kalau melihat "musuhnya" sudah berada di depan. Jenis permainan itu disukai anak-anak. Badan berpeluh karena matahari yang bersinar terang.

Ketua Himpaudi Kelurahan Sorosutan Yogyakarta bersama sebagian anak didik dan pengurus. (arie giyarto/koranbernas.id)

Gratis

"Hari Senin sampai Jumat anak-anak biasa diputarkan film. Kalau Sabtu karena PNS libur, yang bisa dinikmati anak-anak permainan terbuka," kata Ahmad, sekuriti yang bertugas pagi itu, didampingi Papang dari cleaning service.

Permainan lain berupa egrang yang sudah sangat langka, kotak, yoyo, wayang, angklung, terbang (alat musik hadroh), ayunan dan lain-lain. Ada juga perpustakaan, sejumlah komputer yang bisa digunakan anak-anak. Semua gratis tanpa dipungut biaya.

RBM menempati lokasi bangunan SKB Sewon yang kemudian digeser ke barat, sudah ada sejak sebelum gempa besar melanda DIY 27 Mei 2006.

Namun keberadaannya tampaknya masih kurang diketahui secara luas oleh masyarakat. Padahal sisi kemanfaatannya untuk anak-anak cukup banyak.

TBM yang buka Senin sampai Kamis pukul 08:00-16:00 dan Jumat sampai pukul 14:00 ini tiap hari memang tak pernah sepi, selalu ada kunjungan. Hanya saja belum maksimal. Biasanya rombongan maupun keluarga.

Menurut Papang, tempat itu juga banyak dipakai momong anak-anak terutama sore hari karena tempatnya memang nyaman. Pengunjungnya bukan hanya PAUD dan TK, tapi juga  rombongan SD, SMP dan SMA.

Selain bermain, di tempat itu anak-anak bisa mendapatkan ilmu atau berinteraksi dengan teman rombongan lain.

Banyak kemajuan

Ketua  PAUD Menur 8 Farhana Dedy kepada koranbernas.id menjelaskan, outing class ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan dan pengalaman baru sekaligus kegembiraan dalam suasana berbeda.

Ketua Himpunan PAUD (HIMPAUDI) Kelurahan Sorosutan "menghipnotis" anak-anak dengan dongengnya yang menarik. Usai mendengarkan dongeng, seorang anak pun mampu menceritakan kembali dongeng bertema fabel itu.

Karena lokasinya persis di sebelah barat Pasar Ngoto, sementara anak-anak mengikuti kegiatan, ibu'ibu pun berbelanja. Banyak sayuran segar berasal dari petani sekitar.

Outing class kali ini diikuti 27 anak didampingi orang tuanya. PAUD Menur 8 belakangan mengalami kemajuan pesat berkat tampilnya tenaga-tenaga muda yang punya kompetensi serta semangat.

Di antaranya Nur Munawar yang setiap pertemuan PAUD hari Sabtu di Balai RW selalu mencari tema baru dengan melibatkan orang tua murid. Juga Utami Sofyan Abidin, Fatichu dan lain-lain.

Tampilnya tokoh masyarakat seperti Ketua PKK RW 08 Sri Mulyani Santosa serta dukungan dari ibu-ibu yang punya anak usia prasekolah, semakin membuat PAUD ini berkembang. (sol)