Hadroh Kanjeng Sunan Kali Hibur Jamaah Majelis Kiai Ombo Kulonprogo

Dunia ini hanya panggung sandiwara maka pasti ada sutradaranya. Siapa sutradaranya, yakni Allah SWT. 

Hadroh Kanjeng Sunan Kali Hibur Jamaah Majelis Kiai Ombo Kulonprogo
Ngaji bersama Kiai Saiful Widodo dengan mendendangkan sholawat di Terbah Pengasih pada Rabu (16/10/2024). (anung marganto/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KULONPROGO -- Ratusan orang jamaah Majelis Kiai Ombo mengikuti pengajian selapanan dengan pembicara Kiai Haji Syaiful Widodo di Terbah Pengasih, Rabu (16/10/2024) malam. Pengajian tersebut juga dimeriahkan Hadroh Kanjeng Sunan Kali.

Lurah Kalurahan Pengasih Haryono mengungkapkan pengajian ini merupakan agenda rutin dari Majelis Kiai Ombo Dusun Terbah Kalurahan Pengasih. Jamaah Kiai Majelis Ombo tidak hanya warga setempat akan tetapi datang dari beberapa Kapanewon di Kulonprogo.

“Sebagai wakil dari Pemerintah Kalurahan Pengasih kegiatan ini sangat kami apresiasi karena sebagai sarana untuk dakwah dan pembinaan mental spiritual bagi warga Pengasih khususnya dan Kulonprogo pada umumnya,” ungkap Haryono.

Haryono berpesan seluruh jamaah Majelis Kiai Ombo dapat mengamalkan apa yang disampaikan oleh kiai agar hidupnya menjadi semakin barokah.

Hanya sebentar

Pengasuh Ponpes Zakaria Tanggulrejo Tempuran Magelang, Kiai Saiful Widodo, dalam ceramahnya menerangkan hidup dunia ini hanyalah sebentar dan seperti panggung sandiwara. Setiap manusia mempunyai peran masing-masing dalam menjalani hidup.

“Karena dunia ini hanya panggung sandiwara maka pasti ada sutradaranya, Siapa sutradaranya yakni Allah SWT. Pemainnya adalah manusia dengan perannya masing-masing, maka kita sebagai manusia harus mengambil peran sebagai orang yang bertakwa kepada Allah SWT,” terangnya.

Kiai Saiful Widodo menambahkan di bumi Nusantara orang di Indonesia mempunyai keyakinan yang berbeda-beda. Ada enam agama yang diakui oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga kita yang beragama Islam tidak boleh merendahkan keyakinan lain.

“Kita sebagai umat muslim hendaknya menghormati terhadap perbedaan keyakinan karena Rasulullah SAW mengajarkan untuk saling toleransi. Kerukunan antar umat beragama maupun perbedaan mazhab dalam menjalankan keyakinan hendaknya dipandang secara positif agar tercapai ketenteraman,” tambahnya.

Tetap iman

Dalam ceramahnya Kiai Saiful Widodo bersama dua penyanyi banyak melantunkan sholawat maupun tembang-tembang yang tren saat ini dengan lirik berupa nasihat-nasihat untuk tetap iman dan takwa kepada Allah SWT.

Ngaji campur nyanyi tersebut sangat menghibur jamaah Kiai Ombo sehingga dari awal sampai akhir audiens sangat responsif.

Hadir dalam acara tersebut Dukuh Terbah Pengasih Lia Hidayati, Ketua Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Kelurahan Wates Kiai Eko Juwito, Ketua Panitia Majelis Kiai Ombo, Paiman, tokoh masyarakat setempat Bambang, Sawiyo dan Simbah Arjo. (*)