Gemar Membaca, Tapi Warga Jogja Masih Dihantui Kurang Gizi
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Hasil pengukuran Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2023 memperoleh predikat yang baik. Capaian ini tidak terlepas dari dukungan pemerintah daerah yang konsisten menumbuhkan kegemaran membaca di masyarakat.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubowono X dalam safari Gerakan Indonesia Membaca mengatakan, keberhasilan yang diraih daerah merupakan buah dari kolaborasi menghidupkan semangat literasi.
“Kami, di Yogyakarta sangat memahami urgensi dalam membangun literasi masyarakat,” ucap Sri Sultan, Rabu, (17/72024).
Sri Sultan juga menekankan, bahwa upaya yang dibangun selalu mengedepankan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, swasta, dan komunitas baca/literasi di wilayahnya.
Sri Sultan yang pernah mendapatkan penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka Tahun 2021 dari Perpusnas, menjadi salah satu pemimpin daerah yang memiliki komitmen kuat dalam pengembangan perpustakaan dan literasi.
Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Adin Bondar pada kesempatan yang sama menjelaskan, meski provinsi DIY memperoleh predikat “Baik” hasil dari skor IPLM dan TGM, namun secara nasional budaya baca masyarakat masih perlu didorong.
Kenyataan tersebut didasari fakta, dengan masih tingginya angka gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis (stunting) dan kemiskinan di Indonesia.
Dari pendekatan perpustakaan, kedua kasus tersebut bukan pada indikator ekonomi tapi pada kemiskinan informasi dan pengetahuan, sehingga masyarakat belum memiliki kecakapan dalam hidupnya.
“Akibatnya, terjadi kurang kreatifitas dan produktivitas yang berimbas pada kurangnya kesejahteraan hidup masyarakat,” beber Adin.
Solusi
Adin menambahkan, Gerakan Indonesia Membaca, merupakan solusi agar para pelajar dan generasi muda yang akan membawa Indonesia Emas 2045 memahami pentingnya literasi, utamanya ketika menghadapi persaingan global di masa depan. Gerakan ini memuat kegiatan Sepekan 1Buku, Membaca Nyaring dan Tantangan 21 Hari, Duta Baca indonesia Berdaya Dengan Buku, dan Sayembara Kepenulisan Daerah Berbasis Konten Lokal.
“Gerakan Indonesia Membaca menjadi salah satu rencana aksi dari RPJMN 2020-2024 terkait upaya peningkatan literasi,” tambah Adin.
Demi mendukung penguatan gerakan tersebut, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, pada 17 Mei 2024 melakukan pencanangan Gerakan Literasi Desa yang diinisiasi Perpusnas bersama Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Gerakan ini meruapakan upaya penguatan kepada 10.000 perpustakaan desa secara nasional.
Setiap desa yang dituju akan memperoleh bantuan 1.000 bahan bacaan bermutu. Bahkan, setiap perpustakaan ataupun TBM di desa pun mulai 2024 bisa memanfaatkan anggaran dana desa untuk pengembangan dan operasional perpustakaan.
“Provinsi DIY secara khusus akan menerima 203 lokus perpustakaan desa/kelurahan dan taman baca masyarakat sebagai bagian dari penguatan literasi desa,” pungkas Adin. (*)