Film Cek Toko Sebelah 2, Tidak Melulu Ngomongin Toko

Film Cek Toko Sebelah 2, Tidak Melulu Ngomongin Toko

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Komedian sekaligus sutradara kenamaan Ernest Prakoso membuat sekuel film Cek Toko Sebelah (CTS) menjadi semakin berisi. Enam tahun berlalu setelah film Cek Toko Sebelah pertama membuat Ernest semakin matang meramu konflik keseharian dalam cerita CTS 2.

Hal-hal umum yang terkadang susah untuk diutarakan terhadap orang tua, digarap cukup smooth dalam film ini. Isu keinginan orang tua Natalie yang diperankan oleh Maya Hasan tentang bagaimana memilih jodoh untuk anaknya Natalie (Laura Basuki) hingga pemilihan tukang foto dan gaun untuk pernikahan pun harus menurut apa kata mama.

Konflik lain yang angkat Ernest adalah bagaimana pernikahan Yohan (Dion Wiyoko) dan Ayu (Adinia Wirasti) yang pada Cek Toko Sebelah 2 digambarkan sudah mapan, agar segera punya anak. Koh Afuk (Chew Kin Wah) yang merasa dirinya sudah tua dan kesepian ingin segera punya cucu.

Keinginan Koh Afuk ini justru mengungkit trauma masa kecil Ayu, luka lama yang ia sembunyikan bahkan terhadap Yohan suaminya pun akhirnya terungkap. Trauma inilah yang akhirnya membuat Ayu masih enggan memiliki momongan.

“Aku merasa memang seharusnya punya anak itu merupakan hak bukan kewajiban, Karena mengurus anak itu tidak gampang,” kata Ernest Prakasa saat temu media dalam road show film Cek Toko Sebelah 2 pada Sabtu (17/12/2022) di Jogja City Mall.

Untuk mengangkat isu-isu ini menjadi sebuah film, pendiri stand up indo ini pun melakukan riset dan konsultasi dengan psikolog. Walau tidak lebih intens saat menggarap Imperfect, namun pendapat dari psikolog ini menjadikan nilai plus tersendiri bagi Cek Toko Sebelah 2.

Ernest mengakui setelah enam tahun dan bermain setidaknya di 13 film layar lebar lain, baru sekarang menemui cerita yang cukup kuat untuk bersanding dengan film Cek Toko Sebelah pertama.

“Karena film yang pertama kan ikonik, kalau enggak benar-benar punya cerita yang kuat kita nggak akan berani bikin. Nah kali ini ceritanya agaknya lumayan,” tuturnya.

Dia mengakui cerita pada film pertama sangat maskulin dengan konflik antara bapak dengan anak laki-lakinya. Sementara pada film kedua ini sangat krusial, jadi sudut pandang perempuan sangat dibutuhkan.

Kolaborasi Ernest bersama sang istri membuat film CTS 2 ini memiliki dua sudut pandang.

“Yang pertama itu kan mungkin maskulin banget dari sudut pandang saya banget. Kebetulan konfliknya antara bapak dan anak laki-laki. Kalau sekarang ada Ayu dan Natalie yang sangat krusial, jadi sudut pandang perempuan sangat dibutuhkan,” kata dia.

“Jadi kolaborasi aku sama Istriku berimbang, cara memandang permasalahan kemudian cara meresponnya itu punya keseimbangan antara laki-laki dan perempuan,” lanjutnya.

Sementara, Laura Basuki, mengaku sangat senang melihat antusiasme penonton di Yogyakarta. Walau dia sendiri belum menonton film ini hingga selesai, namun antusiasme penonton di bioskop membuatnya yakin film Cek Toko Sebelah 2 ini layak dan patut untuk ditonton. (*)