Ekspor Perdana Gula Semut Kulonprogo ke Malaysia, Senilai Rp 1 Miliar

Sampai sejauh ini petani tidak mampu membiayai sertifikasi.

Ekspor Perdana Gula Semut Kulonprogo ke Malaysia, Senilai Rp 1 Miliar
Sudaryono meresmikan ekspor perdana gula semut Kulonprogo ke Malaysia, Kamis (20/3/2025). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, KULONPROGO -- Koperasi Nira Lestari Golden Kalurahan Hargorejo Kokap Kabupaten Kulonprogo, Kamis (20/3/2025), melakukan ekspor perdana gula semut ke Malaysia.

Ekspor perdana dilepas oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono, dengan memberangkatkan sedikitnya 22 ton gula semut Kulonprogo ke Malaysia dan Kanada senilai Rp 1,1 miliar.

Ketua Koperasi Nira Lestari Golden Hargorejo, Arif Singgih Purnomo, mengatakan pada ekspor perdana kali ini masih kerja sama dengan pihak ketiga. “Kita belum bisa secara mandiri melakukan ekspor karena terkendala sertifikat gula semut,” katanya.

Ini karena mahalnya biaya sertifikat organik dan harus diperpanjang setiap tahunnya. Sampai sejauh ini petani tidak mampu membiayai sertifikasi.

Membantu petani

“Kami berharap ada aturan dari kementerian supaya ada lembaga yang membantu petani melaksanakan pembiayaan sertifikasi organik,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Drajad Purbadi, mengatakan produksi gula semut terbesar di Kulonprogo itu sekitar 2018 dan 2019 sebesar 1.680 ton dalam satu tahun.

Sejak itu terhenti dan baru sekarang kegiatan ekspor gula semut kembali bergerak. “Kemudian, baru hari ini ekspor perdana secara langsung ke Malaysia dan Kanada,” kata Drajat.

Wamentan Sudaryono usai meresmikan ekspor perdana produk gula semut Kulonprogo berjanji akan mempermudah proses sertifikasi produk ekspor.

Pijakan baru

Dia menyatakan senang dengan keberhasilan Koperasi Primer Nira Lestari Golden mengekspor produk gula semut ke Malaysia dan Kanada.

Momentum ini jadi pijakan baru pemerintah untuk bisa memudahkan sertifikasi ekspor.

Alhamdulillah sudah ada yang berhasil ekspor, dan tentu saja menjadi tanggung jawab pemerintah memudahkan segala hal, termasuk memudahkan sertifikasi (ekspor),” katanya. (*)