Ekspedisi Hijau Mewarnai Peringatan HPN 2025 di Kebumen

Ekspedisi Hijau Mewarnai Peringatan HPN 2025 di Kebumen
Penanaman pohon di dalam kegiatan Ekspedisi Hijau Panitia Hari Pers Nasional 2025 Kebumen. (Istimewa).

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kebumen bekerja sama dengan Perumda Air Minum Tirta Bumi Sentosa (PDAM - TBS) Kebumen, bersama warga Desa Sikayu, Jumat (21/2/2025) menanam pohon di sekitar sumber air baku, di Desa Sikayu, Kecamatan Buayan, Kebumen.

Penanaman pohon pada Ekspedisi Hijau rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 dan HUT ke-79 PWI, sebagai upaya melestarikan sumber air, untuk air baku PDAM - TBS Kebumen. 

Ketua PWI Kabupaten Kebumen Supriyanto menjelaskan, kegiatan ini bertujuan menjaga dan melestarikan sumber air di kawasan karst dan geopark Kebumen.

"Desa Sikayu kami pilih karena masuk dalam kawasan karst dan geopark Kebumen. Semoga dengan kegiatan penanaman pohon, sumber air di sini akan tetap terjaga dan lestari," ujar Supriyanto. Ia menambahkan, semakin banyak pihak yang peduli terhadap lingkungan, bumi akan semakin lestari.

Direktur PDAM - TBS Kebumen, Zein Musta'in menjelaskan, kegiatan menanam pohon merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap tahun.

"Setiap tahun kami menanam pohon. Tahun ini rencananya 1.000 bibit," kata Zein.

Tahap awal, sebanyak 100 bibit pohon buah seperti kelengkeng, belimbing, dan sawo ditanam di Desa Sikayu. Selanjutnya, bibit pohon lainnya akan ditanam di sumber mata air PDAM lainnya.

"Insya Allah dengan kegiatan ini mendukung visi misi pemimpin baru kita, Bu Lilis dan Pak Zaeni," ujar Zein Musta'in. 

Zein Musta'in menambahkan, program BMW T21 (banyu mancur wite tukul) yang dimiliki PDAM, setiap pelanggan baru diwajibkan menyerahkan 2 tanaman setinggi 1 meter untuk ditanam. Program ini merupakan wujud kepedulian PDAM terhadap pelestarian lingkungan dan sumber air.

Camat Buayan, Nur Wahyudi menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ekspedisi hijau di wilayahnya. Kegiatan ini dapat menjaga dan melestarikan sumber mata air yang ada di Desa Sikayu, sehingga tidak mengering pada kemudian hari.

"Tentunya ini bentuk kepedulian masyarakat terhadap lingkungan," kata Nur Wahyudi. (*)