Dukungan Politik Nahdliyin untuk Harda-Danang, Bukti Komitmen pada Nilai Keaswajaan
Lebih dari 500 kiai, gus, nyai dan ning se-Kabupaten Sleman tergabung dalam FWAN secara mengejutkan mengikrarkan dukungan.
KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Sebanyak lebih dari 500 kiai, gus, nyai dan ning se-Kabupaten Sleman tergabung dalam Forum Warga Nahdliyin Sleman (FWAN) secara mengejutkan mengikrarkan dukungannya kepada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sleman, Harda Kiswaya-Danang Maharsa.
Dukungan kepada paslon Harda Kiswaya dan Danang Maharsa ini disampaikan dalam acara Musyawarah Warga Nahdliyin yang berlangsung di Pondok Pesantren Al-Falahiyyah, Mlangi Gamping, Rabu (20/11/2024).
Acara deklarasi dukungan terhadap Harda Kiswaya dan Danang Maharsa juga dihadiri sejumlah politisi antara lain Sekretaris DPW PKB Umarudin Masdar, Ketua DPD PDIP Sleman Kuswanto dan politisi dari partai lainnya.
Melalui siaran pers, Ketua FWAN KH Fahmi Basya menjelaskan, dukungan Nahdliyin kepada pasangan Harda-Danang merupakan langkah kolektif untuk menghadirkan kepemimpinan yang visioner dan sejalan dengan nilai-nilai Islam Ahlus Sunnah wal Jamaah (aswaja), seperti keadilan, kejujuran dan kebersamaan.
Akar tradisi
Menurutnya, pasangan ini memiliki visi jangka panjang yang kuat, dengan integritas yang kokoh, yang diperlukan untuk menghadapi tantangan era digital, namun tetap mempertahankan akar tradisi.
Harda-Danang memiliki sembilan program prioritas yang fokus pada pendidikan, kepesantrenan, pemberdayaan ekonomi, akhlakul karimah, harmoni sosial, dan pelestarian budaya.
Semua program ini didasarkan pada nilai-nilai keaswajaan yang diyakini akan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama bagi warga Nahdliyin.
“Komitmen mereka yang berbasis pada nilai-nilai keaswajaan ini diyakini akan membawa manfaat besar bagi Nahdliyyin dan masyarakat Sleman,” lanjut Gus Fahmi.
Ijtihad politik
PKB sebagai partai yang berbasis NU juga memberikan dukungan kepada Harda-Danang, yang menunjukkan bahwa pilihan ini didasari oleh ijtihad politik kolektif dan bukan kepentingan pribadi atau kelompok.
Menurut Gus Fahmi, pilihan ini mengedepankan kepentingan masyarakat dan berorientasi pada masa depan yang lebih baik.
Adapun Sembilan Komitmen Program Harda-Danang meliputi, pertama, Visi Pendidikan Pesantren. Harda-Danang berkomitmen memperkuat pendidikan berbasis pesantren, dengan menggabungkan tradisi dan teknologi, seperti digitalisasi kurikulum dan beasiswa untuk santri.
Kedua, Ekonomi Kerakyatan. Mereka berkomitmen mendukung penguatan UMKM berbasis masyarakat dan pesantren, serta memastikan kemandirian ekonomi masyarakat dengan prinsip gotong royong.
Moralitas
Ketiga, Sosial Berlandaskan Nilai Keaswajaan. Program ini fokus pada peningkatan akhlakul karimah, moralitas dan harmoni sosial, serta pemberantasan penyakit masyarakat seperti narkoba dan kekerasan.
Keempat, Pelestarian Seni dan Budaya Islam. Harda-Danang berkomitmen mendukung pelestarian seni dan tradisi NU, seperti sholawatan dan hadrah serta mendanai event kebudayaan untuk memperkuat identitas budaya.
Kelima, Kemitraan dengan Kiai-Ulama. Pasangan ini berjanji untuk melibatkan kiai-ulama dalam pengambilan kebijakan, memastikan kebijakan selaras dengan prinsip Ahlus Sunnah wal Jamaah.
Keenam, Pemberdayaan Kaum Muda. Harda-Danang akan memberi ruang bagi kaum muda untuk berperan dalam kebijakan strategis, terutama di bidang pendidikan, ekonomi dan sosial.
Partisipasi rakyat
Ketujuh, Sinergi dengan NU. Mereka berkomitmen untuk berkolaborasi dengan lembaga-lembaga NU, seperti pesantren dan GP Ansor, untuk memperkuat efektivitas kebijakan dan partisipasi rakyat.
Kedelapan, Pendekatan Berbasis Kebutuhan Lokal. Mereka akan melakukan pemetaan sosial partisipatif untuk memastikan kebijakan yang berbasis pada kebutuhan masyarakat, termasuk subsidi di sektor ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
Kesembilan, Pendekatan Berbasis Sains dan Teknologi. Harda-Danang mendukung transformasi digital dan adaptasi teknologi untuk kemaslahatan publik, serta mempermudah komunikasi antara masyarakat dan pemerintah.
Pasangan Harda-Danang bertekad untuk menjawab tantangan lokal dan global, serta menjaga keberlanjutan nilai-nilai Aswaja dalam kehidupan bermasyarakat. Dukungan ini mencerminkan harapan Nahdliyin untuk masa depan yang lebih adil, sejahtera, dan berbasis pada nilai-nilai keaswajaan yang kokoh. (*)