Dukung Gerakan Menyelamatkan Demokrasi, Mantan KSAD Ini Mengaku Siap Turun ke Jalan

Dukung Gerakan Menyelamatkan Demokrasi, Mantan KSAD Ini Mengaku Siap Turun ke Jalan
Tyasno Sudarto menyatakan dukungannya untuk menyelamatkan demokrasi. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA—Mantan KSAD Jenderal TNI Purnawirawan Tyasno Sudarto, menyatakan dukungannya untuk menyelamatkan demokrasi di Indonesia. Tyasno menyebut, demokrasi di Indonesia terancam oleh pelaksanaan Pilpres 2024 yang penuh kecurangan.

Tyasno mengungkapkan hal ini, saat berbicara pada diskusi terbatas "Forum Ngenteni Bukoposo" bertema “Udar Gagasan : Agenda Kritis Pasca Pemilu 2024, Kemana Demokrasi Kita” yang diselenggarakan oleh Aliansi Rakyat Jogja Bersatu, kemarin.

Udar Gagasan FNB mengundang 150 peserta yang terdiri dari perwakilan relawan Paslon 01, Paslon 03, pegiat sosial, akademisi, elemen mahasiswa, tokoh masyarakat, serta mantan aktivis 98. Diskusi seru berlangsung di Ndalem Soerjogoeritnan Yogyakarta.

Di depan peserta, Tyasno mengatakan, pelaksanaan Pilpres 2024 lalu jauh dari gambaran pemilihan umum yang ideal yakni jujur dan adil. Sejak awal, pemilu sudah diwarnai dengan kecurangan dan pelanggaran terhadap norma, etika dan aturan.

“Sejak awal, ada upaya-upaya yang terstruktur, sistematis dan massif untuk mengganggu jalannya pesta demokrasi yang jurdil. Puncaknya adalah lolos dan masuknya nama Gibran sebagai bakal calon Wakil Presiden RI mendampingi Prabowo,” kata Tyasno.

Tyasno juga menyoroti berbagai bentuk kecurangan dalam pelaksanaan pemilu lalu. Mulai dari keberpihakan presiden terhadap salah satu pasangan, mobilisasi dukungan dengan memanfaatkan aparatur pemerintah hingga kucuran bantuan sosial (bansos) yang ditujukan untuk memenangkan salah satu calon.

Terakhir harapan kita ada di tangan Mahkamah Konstitusi (MK). Kalo MK masih berhati terang, berjiwa patriot dan benar-benar orang terpilih, tentu akan membela kepentingan negara, membela rakyat dan bangsa,” lanjutnya.

Mantan Sekretaris Deputi VI Kesbangpol Kemenkopolhukam RI, Brigjen Pol (Purn) Drs Mamboyng mengatakan, kekacauan dalam pelaksanaan pemilu lalu, menjadi cermin betapa buruknya kondisi perpolitikan di Indonesia. Untuk itu, Mamboyng menilai perlu upaya serius untuk menyelamatkan bangsa dan negara ke depan.

Mamboyng bahkan menyarankan untuk melakukan upaya radikal dengan memangkas satu generasi, untuk bisa mendorong munculnya generasi yang benar-benar bersih dari pengaruh buruk politik yang sekarang berkuasa.

Sementara, Stevie Wibowo selaku Koordinator FNB menjelaskan, bahwa Forum Ngenteni Bukoposo ini dikonsep sebagai embrio forum sinergi seluruh elemen masyarakat Yogyakarta. Forum ini diharapkan menjadi kesatuan gerak aksi rakyat Yogyakarta dalam melawan rezim yang telah merusak demokrasi di Indonesia. (*)