DPRD Provinsi Jawa Tengah Mengapresiasi Program Pangan Murah

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng, Heri Pudyatmoko, menyatakan program ini sangat dibutuhkan.

DPRD Provinsi Jawa Tengah Mengapresiasi Program Pangan Murah
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng, Heri Pudyatmoko. (istimewa/Dokumentasi Humas Pemrov/DPRD Jateng)

KORANBERNAS.ID, SEMARANG -- DPRD Provinsi Jawa Tengah mengapresiasi program pangan murah yang rutin digelar oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng bersama pemerintah kabupaten/kota sebagai salah satu solusi mencukupi ketersediaan pangan dengan harga yang terjangkau.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng, Heri Pudyatmoko,  menyatakan bahwa program ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena dapat membantu mereka dalam memperoleh bahan pangan di tengah harga bahan pokok yang tidak stabil dan terus mengalami fluktuasi.

“Gerakan pangan murah (GPM) tersebut merupakan langkah kongkret yang menyasar langsung masyarakat. Sehingga membantu mereka dalam memperoleh bahan pangan secara murah dan membantu mencukupi ketersediaan bahan pangan,” ujar Heri.

Dia berkata, apabila stabilitas harga bahan-bahan pokok bisa dikendalikan, maka laju inflasi juga bisa diredam. Sehingga daya beli dan tingkat konsumsi masyarakat juga tetap stabil.

Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana. (istimewa/Dokumentasi Humas Pemrov/DPRD Jateng)

“Gerakan tentu menjadi upaya untuk mengerem laju inflasi. Penyelenggaraan pasar murah dapat menstabilkan harga-harga di pasar dan mengurangi tingkat inflasi,” ungkapnya.

Heri mendorong agar program pangan murah ini lebih dimasifkan lagi.

Menurutnya, harga sembako yang murah ialah yang dibutuhkan oleh masyarakat saat ini, mulai dari ibu rumah tangga, guru, pegawai pabrik, hingga pengemudi ojol dan nelayan.

Diketahui bahwa program GPM yang secara masif dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama sejumlah stakeholder, membuahkan hasil.

Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, menyampaikan sejak awal Januari-1 April 2024 sudah terlaksana kegiatan GPM sebanyak 150 kali, yang tersebar di kabupaten/kota.

Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, saat menghadiri acara GPM. (istimewa/Dokumentasi Humas Pemrov/DPRD Jateng)

Dampaknya, harga sejumlah komoditas pangan mulai menurun. Seperti, harga beras yang sebelumnya sempat mencapai Rp 17.000 per kg, saat ini sudah turun menjadi Rp 14.600 per kg.

Menurutnya, pemprov serius mengoordinasikan pelaksanaan GPM, baik yang diselenggarakan Pemprov Jateng, pemerintah kabupaten/ kota, Forkopimda, maupun para pelaku usaha di bidang pangan.

“Bagusnya kita ini kompak, karena GPM ini membantu masyarakat, khususnya masyarakat yang ekonomi lemah,” kata Nana secara terpisah, pada acara Gerakan Pangan Murah Serentak III Wilayah Jateng, di Halaman Balaikota Semarang.

Ditambahkan, pelaksanaan GPM merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok, di tengah meningkatnya konsumsi masyarakat pada Ramadan hingga Idul Fitri nanti. Kegiatan GPM juga untuk memastikan stok pangan cukup, dan tersedia dengan harga terjangkau, sehingga tidak memicu inflasi.

Nana menambahkan, dalam pelaksanaan GPM, Pemprov Jateng memberikan intervensi berupa fasilitasi distribusi berupa bantuan transport, bongkar muat, dan packing kepada para produsen/vendor.

Dengan intervensi tersebut, jelasnya, masyarakat dapat membeli barang kebutuhan pokok dengan harga lebih murah daripada pasaran, dan vendor tetap mendapatkan laba. Untuk pelaksanaan program GPM, Pemprov Jateng menganggarkan sebesar Rp 1 miliar. (rubrik/anf)