Disaksikan Sultan, Tujuh Ribu Lurah dan Pamong DIY Deklarasi Pemilu Damai

Mereka mendeklarasikan komitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama Pemilu 2024.

Disaksikan Sultan, Tujuh Ribu Lurah dan Pamong DIY Deklarasi Pemilu Damai
Konferensi pers Jogja Nyawiji ing Pesta Demokrasi di Gedhong Paracimasana, Kompleks Kepatihan. (muhammad zukhronnee ms/koranbernas.id) 

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA - Sebanyak 7.000 perangkat kalurahan se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menghadiri acara Jogja Nyawiji ing Pesta Demokrasi di Monumen Jogja Kembali (Monjali), Sleman, Sabtu (28/10). Dalam acara tersebut, masyarakat DIY mendeklarasikan komitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama Pemilu 2024.

Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono mengatakan, kegiatan ini memiliki konsep besar Sapa Aruh, di mana para Lurah, pamong kalurahan dan masyarakat yang hadir akan bersama-sama mendengarkan wejangan dan arahan dari Sri Sultan.

"Salah satu arahan beliau nantinya soal Pemilu 2024, di mana pesta demokrasi ini nantinya harus berjalan aman dan damai di DIY," ungkapnya dalam Jumpa Pers di Gedhong Paracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta pada Jumat (27/10/2023).

Beny pun menuturkan, kegiatan ini bersifat terbuka untuk umum, khususnya bagi masyarakat yang ingin bersama-sama mendengarkan isi Sapa Aruh Sri Sultan kali ini. Masyarakat yang berminat untuk hadir dapat menggunakan pakaian Jawa dan mengikuti jalannya acara yang akan dilakukan sejak pukul 09.00 WIB pagi.

Deklarasi tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Paguyuban Lurah dan Pamong Kalurahan DIY Nayantaka, Suhadi. Ia mengatakan, deklarasi ini merupakan bentuk tekad masyarakat DIY untuk mensukseskan Pemilu 2024 secara aman dan damai.

"Pesta demokrasi di Indonesia masih memiliki potensi benturan dan friksi di masyarakat akibat perbedaan pandangan politik. Belum lagi masih adanya kemungkinan munculnya politik identitas yang bisa memecah belah bangsa. Oleh karena itu, deklarasi ini diharapkan membuat pemilu bisa dilaksanakan dengan lebih baik," ujar Suhadi.

Dalam acara tersebut, juga akan dilakukan Sapa Aruh dari Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Dalam Sapa Aruh tersebut, Sri Sultan berpesan kepada masyarakat DIY untuk saling menghormati perbedaan dan mengedepankan kepentingan umum.

"Perbedaan pilihan politik merupakan hal yang wajar. Namun, kita harus tetap menjaga kerukunan dan persatuan bangsa. Mari kita sukseskan Pemilu 2024 secara aman dan damai," pesan Sri Sultan.

Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda DIY, KPH Yudanegara mengatakan, kegiatan Jogja Nyawiji ing Pesta Demokrasi ini sangat erat kaitannya dengan peran Lurah sebagai pemangku urusan keistimewaan di DIY. dalam hal ini, Lurah juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga agar lima urusan keistimewaan yang diamanatkan pada UU Keistimewaan bisa terjaga dan terlaksana dengan baik dan lancar.

"Dan dari pihak Paguyuban Nayantaka menginginkan adanya Sapa Aruh dari Sri Sultan Hamengku Buwono X. Karena beliau bukan hanya sebagai Gubernur DIY, tapi juga merupakan Raja," imbuhnya.

Acara Jogja Nyawiji ing Pesta Demokrasi ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban selama Pemilu 2024. Acara ini juga merupakan bentuk komitmen masyarakat DIY untuk mensukseskan Pemilu 2024 secara aman dan damai.(*)