Dinsos Dirikan Dapur Umum Bantu Warga Isoman dan Nakes
KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Langkah Pemkab Klaten menjadikan GOR Gelarsena sebagai tempat isolasi terpusat bagi warga terkonfirmasi positif Covid-19 mendapat dukungan banyak pihak. Dinas terkait dan relawan langsung bersikap dan mengambil bagian dalam tugas pokok dan fungsi masing-masing.
Isolasi terpusat dibentuk untuk memudahkan penanganan, pelayanan dan pengawasan terhadap warga yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sebab di lokasi ini fasilitas juga lebih lengkap, termasuk tenaga kesehatan (nakes).
Karenanya, warga yang menjalani isolasi mandiri di GOR Gelarsena tidak hanya berasal dari satu wilayah saja, melainkan dari seluruh kecamatan di Kabupaten Klaten.
Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) mendirikan dapur umum khusus melayani kebutuhan nakes dan warga yang menjalani isolasi mandiri di GOR Gelarsena.
Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Dinsos P3AKB, Diah Tri Pramonowati, menjelaskan dapur umum tersebut didirikan pada 22 Juli 2021. Sebelumnya dapur umum tersebut sudah didirikan namun khusus untuk memasak telur.
"Dapur umum ini didirikan untuk memasak kebutuhan warga yang menjalani isolasi dan nakes yang bertugas di GOR Gelarsena. Memasaknya di sini dan waktunya makan kami antar ke sana (GOR)," kata Diah saat ditemui di dapur umum yang berlokasi di areal parkir Dinsos P3A dan KB, Kamis (5/8/2021).
Diah menambahkan, asupan gizi untuk warga yang isolasi di GOR Gelarsena benar-benar sangat diperhatikan agar mereka segera sembuh. Sedangkan kepada nakes juga wajib memakai alat pelindung diri (APD) lengkap.
Dibutuhkan kerja sama semua pihak dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 dan upaya kesembuhan warga yang menjalani isolasi. Akan membuahkan hasil bila dilakukan dengan tulus dan ikhlas.
Beruntung, Dinsos P3AKB, khususnya Bidang Sosial, memiliki sumber potensi seperti TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan), Karang Taruna, Tagana (Taruna Siaga Bencana), Pendamping PKH (Program Keluarga Harapan) dann staf yang sewaktu-waktu bisa diterjunkan ke lapangan membantu bila dibutuhkan.
Di dapur umum, Dinsos P3AKB menerjunkan relawan dari Tagana dengan sistem shift. Mereka membantu memasak kebutuhan warga yang isolasi dan nakes di GOR Gelarsena yang jumlahnya sampai seratusan orang.
Setelah semua kebutuhan selesai dimasak, para relawan itu tidak pergi begitu saja. Namun mereka masih melanjutkan tugas mencuci semua peralatan yang digunakan. Sementara petugas lain mengemas makanan ke dalam kotak untuk selanjutnya dibawa ke GOR Gelarsena. Sesampainya di GOR Gelarsena nasi itu didistribusikan tenaga kesehatan kepada warga.
"Sekali antar bisa 90 kotak, 100 kotak, bahkan lebih. Tergantung jumlah warga yang isolasi dan nakesnya di sana. Sebab ada warga yang sudah sembuh dan boleh pulang. Sehari mereka makan tiga kali," imbuh Diah seraya mengatakan selama Covid-19 butuh gizi seimbang seperti protein, hewani juga susu untuk warga.
Diah mengaku tidak ada dukanya selama terjun langsung di dapur umum. Menurutnya semua tugas dijalani dengan suka. "Suka membantu sesama yang sedang kena musibah. Pokoknya jangan sampai kita dibantu," jelasnya.
Di lain pihak, Haryanto, relawan Tagana Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, menceritakan dirinya dan teman-teman Tagana dari desa lain sudah terjun langsung membantu dapur umum sekitar dua minggu.
"Sudah setengah bulan, dua minggunan. Tugas kami memasak untuk saudara-saudara kita yang isolasi mandiri dan tenaga kesehatan di GOR," ujarnya.
Selama di dapur umum, kata dia, semuanya dijalani dengan suka bersama relawan lain. Jauh dari keluarga, katanya, hanya duka sementara saja.
Dapur umum Dinsos P3AKB didirikan untuk membantu kebutuhan warga yang menjalani isolasi dan tenaga kesehatan di GOR Gelarsena. Anggaran dapur umum tersebut berasal dari BTT (Biaya Tak Terduga) Pemkab Klaten yang selama ini berada di Satlak BPBD. (*)