Dilewati Angkutan Galian Golongan C, Jalan Tulung-Cokro Rusak Lagi 

Dilewati Angkutan Galian Golongan C, Jalan Tulung-Cokro Rusak Lagi 
Aspal di jalan Tulung-Cokro yang digelar penyedia jasa akhir pekan lalu sudah banyak yang sliding akibat dilalui angkutan galian Golongan C. (masal gurusinga/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KLATEN--Jalan Tulung-Cokro Kabupaten Klaten merupakan jalan kabupaten yang telah ditetapkan sebagai jalur larangan angkutan galian Golongan C. Penetapan tersebut berdasarkan Peraturan Bupati (Perbup) Klaten Nomor 31 Tahun 2014. Menariknya, meski di perempatan Tulung telah dipasang rambu larangan, tidak sedikit truk muatan galian Golongan C yang nekat melintasi jalan itu.

Dalam sehari, ada puluhan bahkan hingga ratusan unit truk muatan galian Golongan C dari arah Jatinom melewati jalan itu. Truk-truk itu dengan tujuan Solo, Sukoharjo, Karanganyar dan sekitarnya.

Banyaknya angkutan galian Golongan C yang melintas, sepertinya luput dari pengamatan petugas. Akibatnya, mereka dengan leluasa beroperasi tanpa memperhatikan dampak yang bakal terjadi. Seperti kerusakan jalan akibat muatan yang berlebihan.

Begitu juga setiap kali Pemkab Klaten berusaha memperbaiki jalan tersebut, tidak pernah ada yang awet. Dalam hitungan hari, minggu bahkan bulan setelah diperbaiki kondisi jalan sudah rusak lagi.

Muncul pertanyaan, siapa yang salah dan siapa yang bertanggungjawab terhadap kondisi itu. Sebab, sejak tahun 2017 lalu hingga kini, Pemkab Klaten sudah memperbaiki jalan itu beberapa kali melalui kegiatan peningkatan jalan dan pemeliharaan rutin.

Akhir pekan lalu, jalan Tulung-Cokro kembali diperbaiki melalui kegiatan pemeliharaan rutin. Penyedia jasa yang menggarap pekerjaan itu merasa keberatan dan mengeluhkan banyaknya angkutan galian Golongan C yang beroperasi. Sebab, dikhawatirkan jalan yang diperbaiki akan rusak lagi meski ada masa pemeliharaan.

“Kami ya keberatan karena truk angkutan galian Golongan C masih banyak yang lewat,” kata pekerja di lapangan.

Senada diungkapkan sejumlah warga Desa Pucang Miliran Kecamatan Tulung, Selasa (23/4/2024). Di temui di pinggir Jalan Tulung-Cokro tepatnya di depan Gedung IPHI Kecamatan Tulung, mereka meminta pihak terkait dalam hal ini Dinas Perhubungan untuk menertibkan angkutan galian Golongan C yang masih nekat beroperasi di jalan itu. 

“Rambu larangan sudah dipasang di perempatan Tulung, tapi kok tidak ada yang menertibkan. Kesannya dibiarkan begitu. Kalau terus-terusan seperti ini yakinlah sebaik apapun jalan diperbaiki pasti akan rusak lagi,” kata Yuli, warga Pucang Miliran.

Pengamatan di lapangan, kerusakan jalan terdapat di beberapa titik. Khususnya di depan Gedung IPHI Tulung ke arah Cokro. Aspal yang baru digelar akhir pekan lalu sudah banyak yang sliding akibat dilalui angkutan galian Golongan C. (*)