Diapresiasi Jokowi, Putri Ariani Siapkan Kejutan Tampil di Holywood

Diapresiasi Jokowi, Putri Ariani Siapkan Kejutan Tampil di Holywood
Putri Ariani didampingi Kepala SMM Yogyakarta Agus Suranto memberikan keterangan kepada wartawan di sekolahnya. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Ariani Nisma Putri atau Putri Ariani, penerima golden buzzer America's Got Talent memperoleh apresiasi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dikutip dari akun instagram @jokowi mengucapkan selamat kepada Putri Ariani yang mendapatkan golden buzzer dari Simon Cowell saat tampil di America's Got Talent.

"Beberapa hari ini nama penyanyi Indonesia Putri Ariani menjadi pembicaraan dan pemberitaan oleh talentanya yang memukau dunia lewat penampilan di panggung America's Got Talent 2023. Saya pun turut bangga dan menikmati tayangan ulang penampilan Putri Ariani itu," kata Jokowi, Senin (12/6/2023).

Jokowi pun berpesan agar Putri Ariani dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang, meraih cita-citanya dan membanggakan Indonesia.

"Memang, ini barulah babak awal dari perjalanan panjang Putri Ariani ke depan. Apa yang diraih Putri Ariani saat ini semoga memberi inspirasi dan semangat kepada semua orang bahwa semua impian dan cita-cita dapat diraih dengan ketekunan, kerja keras, serta kepercayaan atas kemampuan diri sendiri," kata Jokowi.

Saat ini siswi kelas XI tersebut menyiapkan kejutan untuk tampil pada semi final ajang Internasional ini Agustus mendatang di Holywood. Hal ini disampaikannya saat hadir menyambangi sekolahnya SMKN 2 Kasihan atau Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta, Minggu (11/6/2023).

Dengan predikat golden buzzer yang diraihnya, otomatis putri melewati babak penyisihan yang saat ini sedang berlangsung di Las Vegas Amerika Serikat. Di tengah ujian sekolah yang ditempuhnya, dia terus melatih kemampuan tarik suaranya untuk babak semi final.

"Tunggu saja kejutannya, saat ini belum mau bilang besok nyanyi lagu apa," kata Putri kepada wartawan saat ditanya tentang persiapannya.

Putri hobi menyanyi sejak kecil, walau pernah mengalami diskrimasi saat awal mengikuti lomba di masa kecil, saat ini torehan prestasinya di dunia musik melebihi rata-rata.

Dia pernah menjadi pemenang dari Indonesia's Got Talent pada 2014. Gadis ini juga pernah membawakan lagu Song of Victory saat pembukaan Asian Para Games 2018 di Jakarta dan menjadi finalis The Voice Kids musim kedua.

Putri Ariani menceritakan perjalanannya bisa mengikuti ajang bergengsi itu di Amerika.  Sebelumnya pernah mendaftar mengikuti audisi pada tahun 2018 namun tidak ada balasan. "Dulu tahun 2018 sempat apply untuk audition, tapi belum ada respons. Terus tahun ini Putri di-invite sama tim AGT," ujarnya.

Meskipun mendapatkan undangan dari AGT, Putri mengaku tidak serta merta mendapatkan perlakuan khusus. Ia mengatakan tetap mengikuti audisi dan seleksi yang sama dengan peserta lainnya.

Apa yang didapati oleh Putri Ariani saat ini masih merupakan tahap awal mengikuti ajang AGT. Akan tetapi, Putri merasa bersyukur bisa memperoleh Golden Buzzer karena memiliki keuntungan tersendiri.

"Golden Buzzer itu Putri dapat privilege untuk langsung live show di Hollywood. Kalau yang tidak dapat golden buzzer masih harus melalui tahap-tahap eliminasi untuk masuk ke Hollywood," jelasnya.

Untuk mempersiapkan hasil yang maksimal pada saat Live Show di Hollywood, Putri terus meningkatkan kemampuannya. Putri juga mengaku masih membutuhkan dukungan dari masyarakat Indonesia apalagi penentuan juara nantinya melalui sistem voting.

Putri juga mengungkapkan keinginannya melanjutkan pendidikan ke The Juilliard School setelah lulus SMM. Juilliard School adalah sebuah institusi pendidikan seni ternama yang berbasis di New York City, Amerika Serikat.

Sekolah bergengsi ini didirikan pada tahun 1905 oleh seorang filantropis bernama Augustus D Juilliard sebagai sebuah institusi musik dan seni. Juilliard dikenal sebagai salah satu sekolah seni pertunjukan terbaik di dunia. Program-programnya meliputi musik, tari, drama dan seni pertunjukan lainnya.

Kepala SMM Yogyakarta Agus Suranto mengatakan pihak sekolah telah menyediakan pembelajaran yang inklusif. Misalnya untuk siswi seperti Putri, indera yang bisa fokus dimaksimalkan untuk belajar di antaranya adalah indera pendengaran dan penciuman.

"Indera yang digunakan adalah pendengaran dan penciuman. (Pembelajaran) dari visual kita terjemahkan menjadi audio agar dapat ditangkap oleh indera pendengaran. Setelah itu dapat direkam dan ditindaklanjuti," ucapnya.

Metode pembelajaran menggunakan komputer. "Menggunakan sarana, paling tidak dengan komputer yang ada program musiknya. Di sana bisa untuk menuliskan," tandasnya. (*)