Empat SMK Swasta Bersiap Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka

Empat SMK Swasta Bersiap Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka
Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di SMK Ar Rahmah Kedungbule Trimurti Srandakam Bantul. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Sebanyak 40 guru mengikuti Workshop Pendampingan Implemantasi Kurikulum Merdeka (IKM) menghadapi Tahun Pelajaran 2023/2024 di SMK Ar Rahmah yang berlokasi di Kedung Bule Sawahan Bantul yang berlangsung, Selasa (30/5/2023) pagi hingga sore hari.

Mereka berasal dari empat sekolah. Selain dari SMK Ar Rahmah Srandakan sebagai penyelenggara, juga diikuti guru dari SMK Binawiyata Srandakan,SMK Merah Putih Jetis dan SMK Teknologi Bantul.

Ada tiga narasumber yang dihadirkan yakni Harimawan ST kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Bantul serta pengawas dari Balai Dikmen yakni Rr Ariani Sri Purwaningsih S.Pd dan Giyarsih M.Pd.

Kegiatan ini sebagai bagian dari persiapan SMK Ar-Rahmah boarding school dengan jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ),bahwa pada  tahun pelajaran 2023/2024 siap  terapkan Kurikulum Merdeka,kata Kepala Sekolah,Rahmat Jatmiko MM kepada koranbernas.id di lokasi.

Kurikulum Merdeka yaitu memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik. Dengan didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai dan tenaga pendidik yang teruji siap laksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) tersebut.

Tentunya sebelum pelaksanaan IKM,sebagai kepala sekolah dirinya sudah merapatkan dan berkomunikasi dengan para guru atau pendidik. Setelah semua kompak dan sepakat,mereka kemudian bersiap melaksanakan IKM. Salah satunya dengan menggelar workshop untuk tambahan  bekal dan ilmu para guru.

Dalam workshop kami kemudian mengajak teman-teman dari SMK swasta lain yang juga ingin melaksanakan IKM,kata Rahmad.

Ditambahkan juga, jika pihaknya saat ini masih membuka Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) TA 2023/2024.

Ada pemondokan gratis dan sekokah gratis bagi mereka yang kurang mampu. Untuk informasi lebih lengkah,Rahmad mempersilahkan masyarakat langsung mengakses ke website mereka https://www.smk-arrahmah.sch.id/?m=1 agar tahu syarat apa saja yang diperlukan.

Pendidikan gratis diberikan kepada bagi kaum duafa dan yatim piatu yang dibuktikan surat keterangan resmi dari Dinas Sosial, serta bagi pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Pendidikan gratis bagi yang membutuhkan ini memang menjadi salah satu  tujuan sekolah yang didirikan tahun 2011 oleh keluarga almarhum Kiai H AR Fachruddin melalui  yayasan  yang mereka miliki.

Almarhum Kiai H AR Fachruddin merupakan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah tahun 1967 hingga 1990.

Gratis biaya itu mulai dari pendaftaran, bebas uang gedung hingga uang seragam bebas beli di luar maupun SPP selama tiga tahun. Pihaknya juga menanggung biaya kebutuhan pangan atau makan harian dan pondok.

Meski sekolah gratis, dari aspek sarana prasarana dan fasilitas praktek dijamin sangat lengkap dan menyesuaikan perkembangan teknologi.

Pada tahun ajaran 2023/2024, SMK Ar Rahmah  menerima pendaftaran dua kelas.

Bersekolah di sini ada dua program yang dilaksanakan. Selain program dari Kemendikbud kita juga ada program hafidz Quran. Setelah pulang sekolah, sore harinya ada kajian-kajian Al Quran. Nanti setelah Isya’ ada program setoran hafalan Al Quran dan hafalan hadits. Ketika anak-anak  lulus, minimal hafal tiga sampai lima juz, terangnya.

Bagi alumni peraih rangking 1-10 besar akan dibantu melanjutkan ke perguruan tinggi melalui beasiswa bekerja sama antara SMK Ar Rahmah dengan beberapa perguruan tinggi di DIY.

Pendidikan gratis sepertinya tidak masuk akal. Tetapi memang begitu faktanya. Puncaknya tahun 2015, SMK Ar Rahmah masuk menjadi satu dari sembilan sekolah di Bantul yang mendapatkan piagam penghargaan sebagai sekolah indeks integritas penyelenggara UN tinggi. Ketika penghargaan kami terima waktu itu menteri masih dipimpin oleh Pak Anies Baswedan,ujarnya.

Sementara Ariani memuji apa yang dilakukan oleh Rahmad Jatmiko. Apa yang dilakukan dengan pendidikan gratis tentu sangat membantu mereka yang membutuhkan.

Sebagai kepala sekolah,Pak Rahmad ini sangat bagus dalam memimpin. Termasuk persiapan IKM, yang dibutuhkan adalah semangat dan  kekompakan. Tidak bisa hanya kepala sekolahnya yang semangat dan memutuskan,tapi yang dibawah termasuk guru-gurunya gedebag-gedebug bingung. Jadi yang benar ya seperti ini,sepakat bersama melaksanakan IKM,kompak dan kemudian sama-sama membekali diri termasuk dengan workshop dimana tadi pak kepala sekolah juga ikut sampai selesai,katanya.

Karena sikap sepakat dan kompak menurut Ariani nenjadi salah satu kunci dari suskesnya IKM di  sebuah sekolah.

Tidak bisa kalau berjalan sendiri-sendiri,”katanya.

Sementara Harimawan mengatakan dalam IKM yang menjadi tujuan adalah bagaimana menanamkan nilai-nilai kebersamaan,gotong royong,toleransi,saling bekerjasama pada siswa dan nilai positif lain.

Misanya saat proyek tentang kearifan lokal,siswa akan membuat kue  tradisional. Maka mereka akan berkelompok dan berembug makanan apa yang dibuat. Kemudian berbelanja ke pasar, menghitung biaya dan mengolah bersama-sama ,sebelum akhirnya,menyajikan. Jadi bukan soal enak atau tidaknya yang menjadi penilaian,kalau itu bidangnya SMK yang ada tata boga. Tetapi yang kita nilai dan  lihat adalah proses menuju ke pembuatan kue tadi. Guru harus memperhatikan segala tahapan pada siswa dan mencatat. Tentang bagaimana mereka bisa melaksanakan nilai-nilai positif tadi. Jadi ini membangun soft skill,katanya.

Sehingga akan terlahir profil pelajar yang memiliki karakter Pancasila seperti yang diharapkan bisa terwujud.

Tentu untuk menuju IKM tidak selesai hanya workshop. Tahap selanjutnya sekolah akan menyusun Kurikulum Operasional Sekolah (KOS). Sebagai sekolah SMK PK (Pusat Keunggulan),maka SMK Muhammadiyah 1 Bantul akan melakukan pendampingan.

Kami sebagai SMK PK melakukan pengimbasan kepada SMK-SMK lain,katanya. (*)