Dewa Bromo Mulai Dikunjungi Wisatawan, Tetap dengan Protokol Kesehatan

Dewa Bromo Mulai Dikunjungi Wisatawan, Tetap dengan Protokol Kesehatan

KORANBERNAS.ID, SLEMAN – Pandemi Covid-19 seperti saat ini, potensi wisata di Kabupaten Sleman terus diupayakan menggeliat. Seperti yang dilakukan pengelola Desa Wisata Dewa Bromo di Desa Purwomartani, Kalasan, Sleman, yang sudah menerima kunjungan wisata.

"Sejak beberapa waktu lalu kami sudah menerima kunjungan wisata maupun wisatawan yang mengadakan kegiatan di Dewa Bromo," kata Maryono, Kepala Dukuh Bromonilan yang juga pengelola Desa Wisata Dewa Bromo kepada koranbernas.id, Senin (9/11/2020).

Saat ini Dewa Bromo terus dikembangkan pengelolaannya, termasuk menambah sarana dan prasarana untuk memberikan kenyamanan pengunjung. Sehingga pengunjung terus bertambah.

Menurut Maryono, pengunjung di Dewa Bromo atau Desa Wisata Bromonilan pada tahun 2019 lalu sudah mencapai 12.000 orang. "Pada masa pandemi Covid-19 ini masih minim pengunjung, tapi di awal bulan Oktober, biar pun sangat terbatas, sudah ada beberapa orang yang mengadakan kegiatan dan kunjungan di Dewa Bromo. Tentu saja harus sesuai protokol kesehatan, yaitu cuci tangan pakai sabun di air yang mengalir, pakai masker, jaga jarak dan pengukuran suhu tubuh menggunakan thermo gun," papar Maryono.

Sementara untuk cuci tangan telah di sediakan di beberapa tempat di pintu masuk, di aula, di sekitar panggung, juga di sekretariat. Dan dalam masa adaptasi kebiasaan baru ini, biar pun masih sedikit pengunjung di Dewa Bromo, sudah ada beberapa kelompok masyarakat yang pesan tempat untuk mengadakan acara atau kegiatan.

Menurut Maryono, ada beberapa kegiatan yang bisa dilaksanakan di Desa wisata Bromonilan, di antaranya kegiatan kemah, outbond, pentas budaya, pertemuan kelompok masyarakat, mandi di sungai dan terapi di air terjun, ciblon, main di kali, terapi ikan, main ayunan, dan lainnya.

"Dewa Bromo memiliki unggulan sebagai tempat rekreasi dan budaya, dan telah tersedia panggung terbuka, aula, homestay, lapangan untuk kegiatan di luar ruangan," tutur Maryono.

Para pengunjung Dewa Bromo, lanjut Maryono, bisa belajar gamelan Jawa, jathilan, tarian Jawa, jemparingan, membatik dan lainnya. Untuk anak-anak bisa melihat ternak sapi, kambing Etawa, edukasi cara ngguyang sapi, memberi makan sapi, bermain di sawah, juga cara bertani.

Sementara orangtua juga bisa belajar membuat makanan sendiri seperti apem, sagon, kripik posol dan pepaya. (*)