Developer Siapkan Hunian Aman dari Banjir

Developer Siapkan Hunian Aman dari Banjir

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Bencana banjir yang terjadi pada beberapa wilayah di Kabupaten Purworejo akhir-akhir ini menjadi perhatian developer perumahan.

Bahkan di kompleks perumahan di wilayah Seren Kecamatan Gebang, banjir menggenangi 160 rumah, hingga penghuninya dievakuasi ke tempat lebih aman.

Kabupaten Purworejo yang bersebelahan dengan DIY memang rentan saat hujan deras, sering berakibat bencana seperti banjir dan tanah longsor.

Pengalamanan tersebut menjadi pelajaran bagi PT Arahiwang Cipta Manunggal (ACM). Sebagai developer perumahan, PT ACM melakukan berbagai upaya untuk menjamin genangan tidak terjadi di perumahan. Upaya tersebut bahkan sudah dilakukan sejak awal, sebelum sebuah kawasan perumahan dibangun.

Marketing PT Arahiwang Cipta Manunggal, Galih W,  mengatakan langkah awal yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana adalah mencari calon lokasi perumahan yang bebas bencana.

“Tim kami melakukan survei, memastikan sebuah lokasi aman, penelusuran antara lain dengan menggali informasi dari masyarakat, terkait masa lalu calon lokasi, apakah sudah pernah terjadi bencana atau belum,” katanya, Jumat (3/6/2022).

Apabila mendapat kepastian sebuah lokasi aman dari bencana, maka proses lanjutan terkait perizinan ditempuh perusahaan.

Perizinan antara lain garis sempadan, IMB, pengeringan, izin pemanfaatan tanah, izin lingkungan, amdal, amdalalin dan perizinan lain yang diperlukan.

“Soal izin juga, kami tidak berani main-main, semua harus prosedural, tidak boleh ada yang dilanggar,” tegasnya.

Begitu proses perizinan selesai, dimulai pembangunan kawasan. Developer memperhatikan betul soal banjir, yakni dengan membangun drainase yang mumpuni dan cukup.

Kanal-kanal kecil dibangun sepanjang jalan, menghubungkan tiap-tiap rumah dengan saluran pembuangan air hujan.

“Kanal ini juga dipisah, tidak untuk saluran buang limbah rumah tangga. Drainase jalan ini hanya berfungsi jadi saluran pembuangan air hujan menuju sungai besar,” terangnya.

Galih mencontohkan, perumahan Pesona Arahiwang yang dibangun perusahaannya di Desa Borowetan Kecamatan Banyuurip.

Kompleks perumahan tersebut memiliki sistem drainase kompleks dan tertata, yang menghubungkan setiap rumah dengan kanal pembuangan menuju sungai.

“Sistem kami buat sedemikian rupa, meskipun hujan berlangsung lama, tidak akan muncul genangan di jalanan perumahan,” katanya.

Terbukti ketika hujan lebat dalam waktu semalaman terjadi di Purworejo pada Selasa 31 Mei 2022 hingga Rabu 1 Juni 2022, perumahan tidak terkena banjir.

“Ketika itu, kami dengar kabar ada banjir di beberapa lokasi di Purworejo, alhamdulillah Pesona Arahiwang tidak,” ucapnya.

Perumahan Pesona Arahiwang terletak sekitar 100 meter dari palung Sungai Bogowonto.

“Jadi jaraknya jauh dari sungai, kalau di sisi barat, ada saluran irigasi DI Boro, jaraknya juga cukup dan irigasi itu tidak pernah banjir,” ujarnya.

Ketika ada yang mengabarkan jalan nasional depan SPBU Desa Borowetan yang notabene terletak lebih tinggi dibandingkan Perumahan Pesona Arahiwang, airnya tidak berimbas ke kompleks.

“Perumahan kami benar-benar aman dari banjir, semua berkat perencanaan matang serta pembangunan yang sesuai prosedur, tanpa melanggar regulasi pemerintah,” tegasnya.

Perumahan Pesona Arahiwang terdiri atas 261 unit rumah. Terdapat empat tipe bangunan,yakni tipe 82/72, 45/72, 36/72, dan 36/66.

Developer membangun fasilitas berupa jalan utama 8 meter, taman, masjid, CCTV 24 jam sembilan titik, one gate system dan sekuriti 24 jam. Kolam renang dan lapangan olahraga menjadi target pembangunan fasilitas publik selanjutnya pada masa yang akan datang.

“Sudah terjual hampir 80 persen, dan 70 persen unit terjual itu, dihuni pemiliknya. Kami berharap kompleks ini bisa menjadi kawasan hunian yang  nyaman,” ujarnya.

Penghuni Perumahan Pesona Arahiwang, Eni Suyatmi, mengaku nyaman tinggal di kompleks tersebut. Selama setahun menghuni perumahan itu, tidak pernah sekalipun terjadi banjir di dalam perumahan.

“Kalau hujan lebat, biasanya air tidak sampai menggenang, langsung mengalir dan begitu hujan reda, jalanan kembali kering,” kata dia.

Menurutnya, potensi banjir menjadi salah satu poin yang diperhatikan ketika mencari rumah hunian. “Saya diberitahu saudara, ada perumahan di Desa Borowetan ini, kemudian tanya kiri-kanan, ternyata lokasinya aman, sehingga saya putuskan membeli dan tinggal di sini,” ujarnya.

Selain itu, jarak perumahan dengan jalan nasional Purworejo-Yogyakarta yang kurang dari 100 meter, juga menjadi alasan mengapa ia mau menghuni kompleks itu. “Jaraknya dekat jalan, mau naik angkutan umum jadi mudah,” tandasnya. (*)