Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sleman

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sleman

KORANBERNAS.ID,SLEMAN-- Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap satu orang terduga teroris berinisial AW di Jetis Jogopaten, Pandowoharjo, Kapanewon Sleman, Minggu (22/01/2023). Dua bom rakitan juga diamankan dalam kejadian tersebut.

Dalam penggeledahan tersebut, petugas mengamankan sejumlah barang. Selain serbuk yang diduga sebagai bahan peledak juga buku-buku bacaan agama dan sejumlah senjata tajam. 

Dukuh Jetis Jogopaten, Agus Suwardana dalam keterangannya menjelaskan, AW merupakan warga asli dusun tersebut. Saat penangkapan, dia tidak mengetahui kejadian tersebut. Namun dia dihubungi petugas untuk mendampingi proses pemeriksaan di kediaman AW.

"AW Asli sini, sudah lama [tinggal] di sini tapi kadang tinggal keluar," jelasnya. 

Sementara Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo angkat bicara soal seorang terduga teroris yang diamankan. Kustini meminta warga tidak terpengaruh dan terprovokasi dengan adanya pandangan radikal.

"Saya kaget ada warga kami yang diamankan karena terduga teroris. Harapan saya warga lain tak terprovokasi atau terpengaruh sama pandangan atau paham radikalisme itu," ungkapnya.

Menurut Kustini, pandangan tentang radikalisme bisa saja diterima oleh masyarakat yang tidak paham. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya meminta agar seluruh stakeholder terkait agar memperkuat sosialisasi dan pemahaman bahaya radikalisme ini dilakukan di setiap kelompok masyarakat.

"Seluruh masyarakat harus waspada dan mensosialisasikan model keagamaan yang mengedepankan toleransi. Dan mengajak pada kedamaian karena toleransi itu yang diajarkan oleh Rasullah,"  tandasnya.

Kustini berharap agar masyarakat khususnya yang tinggal di Sleman memahami arti toleransi. Apalagi lanjut Kustini, masyarakat Sleman ini beragam dan bisa disebut Indonesia mini. Maka perlu penguatan kembali tentang toleransi untuk merawat keberagaman Sleman sebagai rumah bersama. 

"Kasus ini [penangkapan terduga teroris] menjadi perhatian kami. Maka pemahaman akan toleransi di masyarakat harus tinggi. Termasuk menjauhi pandangan radikalisme dalam bentuk apapun," tandasnya.

Kustini menambahkan, pihaknya juga meminta peran jaga warga kembali ditingkatkan untuk mencegah terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan.

"Ayo gerakan jaga warganya digalakan lagi. Kewaspadaan ditingkatkan. Jangan sampai kita acuh terhadap hal-hal kecil yang ada di sekeliling kita. Pak RT, RW dan Dukuh harus tau aktifitas warga agar kalau ada hal-hal yang tidak wajar bisa diantisipasi," pungkasnya.(*)