Demi Service Murah, PDAU Pemkab Purworejo Gandeng Nasmoco

Demi Service Murah, PDAU Pemkab Purworejo Gandeng Nasmoco

KORANBERNAS.ID – Pemkab Purworejo melalui Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU), menjalin kerjasama dengan Nasmoco yang bersedia merawat mobil dinas dengan biaya murah. Langkah penghematan ini perlu dilakukan mengingat Pemkab Purworejo memiliki 323 unit mobil dinas (mobdin) yang perlu perawatan (service) secara berkala.

Selama ini perawatan mobdin Pemkab Purworejo dilakukan di bengkel Nasmoco di Magelang. Melalui kerjasama tersebut, perawatan mobdin bisa dilakukan di Purworejo.

"Kami sudah action. Pada tanggal  9 dan 10 Desember 2019 lalu dengan melakukan kerjasama service murah mobdin tersebut dengan standar Nasmoco, bertempat di Purworejo," kata Didik Prasetya SH, Direktur Utama PDAU, Kamis (12/12/2019).

Didik mengaku tertarik bekerjasama dengan Nasmoco karena brand yang sudah terpercaya. "Dan kemarin hasilnya rata-rata 40 unit mobdin per hari yang melakukan servis murah bekerjasama dengan Nasmoco," katanya.

Menurut Didik, prinsip kerjasama tersebut adalah bagi hasil. Mengenai tempat perawatan mobdin di Purworejo, nantinya bisa menyewa atau membangun sendiri.

Nasmoco, lanjut Didik, menawarkan bagi hasil lima persen untuk suku cadang dan 10 persen untuk jasa. "Kami masih keberatan dengan tawaran itu. Kami nantinya akan membandingkan dengan perusahaan lainnya seperti Astra. Tawaran bagi hasil yang terbesar yang akan diambil," katanya.

Kerja sama dengan Nasmoco menurut rencana akan dilakukan pada tahun 2020 dan diharapkan bisa meningkatkan usaha PDAU dan deviden daerah yang merupakan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selain itu, Didik juga berupaya meningkatkan berbagai bisnis yang ada di lingkungan PDAU seperti perhotelan, catering dan lainnya. Renovasi hotel akan dilakukan tahun 2021.

Setelah bisnis yang ada tergarap dengan baik, PDAU akan merambah ke usaha pertambangan dan properti. Usaha pertambangan batu material (kricak) dijadwalkan mulai dirintis akhir tahun 2020 nanti.

PDAU Pemkab Purworejo melakukan  perencanaan perkembangan usaha per tahun. Prinsip ekonomi, yakni dengan modal sekecil-kecilnya untuk menghasilkan sebesar-besarnya, akan digunakan dalam menjalankan roda usaha PDAU.

“Bisnis, kalau perlu tanpa modal tetapi bisa menghasilkan,” kata pria sal Kutoarjo itu.

Menurut Didik, jika pengembangan usaha yang dirancangnya butuh modal, diusahakan menggunakan dana PDAU. Jika modal PDAU tidak cukup, katanya, diharapkan pemerintah bersedia menyuntikkan dana. Jika keduanya tidak memungkinkan, alternatifnya adalah melibatkan investor.

Disinggung pendapatan PDAU, Didik masih enggan berkomentar. Selain belum lama menjabat Dirut PDAU, saat ini juga belum tutup buku. (eru)