Deepublish Mendukung Budaya Literasi
Acara itu sukses diikuti lebih dari 2.200 pendaftar dan mereka terlihat sangat antusias.
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARYA -- Dalam rangka memperingati hari jadi ke-14, Penerbit Deepublish menggelar talkshow Revitalisasi Literasi, Solusi Menghadapi Transformasi di Era Disruptif. Acara ini digelar untuk mendorong kesadaran tinggi masyarakat terhadap budaya literasi.
Ini dilakukan karena merujuk pada studi PISA 2022, tingkat literasi Indonesia peringkat 66 dari 81 negara di dunia. Indonesia perlu naik setidaknya sepuluh peringkat untuk bisa masuk ke dalam jajaran negara maju di dunia.
Programme for International Student Assessment (PISA) yang diinisiasi oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) adalah suatu studi untuk mengevaluasi sistem pendidikan yang diikuti oleh lebih dari 70 negara di seluruh dunia.
Gilang Mukti selaku General Manager Penerbit Deepublish dalam rilisnya, Minggu (14/1/2023), menjelaskan di dalam momen kali ini acara talkshow digelar secara online melalui zoom meeting dan disiarkan langsung melalui kanal Youtube dan akun Instagram resmi Penerbit Deepublish, Kamis (11/1/2024) silam.
Acara itu pun sukses diikuti oleh lebih dari 2.200 pendaftar dan mereka terlihat sangat antusias. Terdapat beberapa pihak yang turut memberikan sambutan yakni General Manager Penerbit Deepublish, Ketua Umum IKAPI Pusat, dan Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara Perpustakaan Nasional RI.
ARTIKEL LAINNYA: Program Code Blue, Membawa UMY Pimpin Inovasi Kesehatan di Perguruan Tinggi Indonesia
Adapun tiga narasumber yakni Prof Gunawan Budiyanto sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Prof M Nur Rianto Al Arif selaku Sekretaris Jenderal Asosiasi Dosen Indonesia dan Dimas Chairullah, Duta Inspirasi Indonesia.
General Manager Penerbit Deepublish menyatakan pihaknya akan terus berkontribusi mendukung kesadaran literasi di Indonesia. Pada tahun 2024 akan dirilis Portal Penulis.
Melalui portal khusus tersebut, para penulis diharapkan bisa mendapatkan kemudahan mengakses layanan dari penerbit sekaligus mengakses sejumlah data dan informasi, seperti progres naskah yang dikirimkan dan pencairan royalti.
Selain mudah, melalui portal khusus ini juga dapat menciptakan efisiensi, kepraktisan dan transparansi data kepada para penulis. Sehingga, penulis bisa fokus berkarya dan meningkatkan kualitasnya.
“Mempermudah (penulis) menulis dan menerbitkan buku di Deepublish sehingga kualitas naskah akan lebih baik juga,” kata Gilang Mukti.
ARTIKEL LAINNYA: UMY Menarik Minat Mahasiswa Internasional dari 97 Negara
Sedangkan M Nur Rianto Al Arif menjabarkan beberapa poin yang menunjukan literasi digital di Indonesia. Diantaranya adalah jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 213 juta orang atau setara dengan 77 persen dari total penduduk Indonesia. Ini posisi nomor empat di dunia setelah Tiongkok, India dan Amerika Serikat.
Rerata penggunaan internet orang Indonesia kurang lebih 7 jam 42 menit sehari dan mayoritas 98,3 persen pengguna internet Indonesia menggunakan telepon genggam. Indeks literasi digital Indonesia 2022 adalah 3,54 poin dari skala 1-5 (kategori sedang).
Tingkat kecerewetan orang Indonesia di sosial media berada urutan kelima dunia. Melalui data ini, maka bisa terlihat literasi digital di Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang.
Pada kesempatan yang sama, Dimas Chairullah selaku narasumber menyampaikan pentingnya peran dan dukungan mahasiswa untuk meningkatkan kesadaran literasi di Indonesia. Mahasiswa dipandang sebagai yang paling melek terhadap teknologi digital saat ini.
Selain menggelar talkshow, Penerbit Deepublish juga memberikan penghargaan kepada para mitranya. Tahun ini penghargaan terbagi tujuh kategori.