Catat, Warga Berkerumun Bakal Dibubarkan

Catat, Warga Berkerumun Bakal Dibubarkan

KORANBERNAS.ID,BANTUL -- Malam pergantian tahun baru,  masyarakat diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.  Karena situasi pandemi Covid-19, agar jangan berkerumun, termasuk tidak bergelombang mendatangi obyek wisata ataupun berkumpul di Jalur Jalan Lingtas Selatan (JJLS) Bantul. Sekiranya ada kerumunan, maka petugas akan mengambil tindakan tegas untuk membubarkan.

“Jadi ada titik-titik yang menjadi perhatian kami seperti wilayah pantai selatan Bantul dan JJLS. Kalau ada kerumunan massa,  kami akan berkoordinasi juga dengan Satgas Kalurahan, Satgas Kapanewon setempat untuk melakukan pembubaran,” kata Komandan Satpol PP Bantul, Yulius Suharta MM kepada koranbernas.id. Selasa (22/12/2020).

Pembubaran ini dalam rangka mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Bantul yang jumlahnya terus bertambah dari hari ke hari. Terakhir ada tambahan 79 kasus positif Covid-19 yang baru, Selasa.

“Kami ingatkan dalam liburan, baik Natal ataupun tahun baru, jangan kendor tetap taati protokol kesehatan. Yakni selalu menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak dan tidak  berkerumun,” paparnya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo S.Sos mengatakan menutup  tahun 2020, Dinas Pariwisata (Dinpar) Bantul akan menggelar kegiatan pentas virtual di laman youtube pariwisatabantul. Ada tiga pentas virtual yang akan dilakukan pada Kamis, 31 Desember mulai pukul 19.00 WIB yakni  profil digital desa wisata, festival desa wisata, dan pentas malam tahun baru.

“Kami menggelar pentas virtual dalam rangka menghindari kerumunan. Karena masih situasi pandemi covid-19,”katanya.

Selain menggelar pentas virtual, dalam pergantian tahu baru pihaknya juga meminta  masyarakat ataupun pelaku pariwisata untuk tidak menggelar atraksi saat malam pergantian tahun.

“Kami akan menutup obyek yang ada di Bantul pada tanggal 31 Desember mulai pukul 18.00 WIB. Ini untuk mengantisipasi, jangan sampai terjadi gelombang wisatawan atau pengunjung yang menyebabkan kerumunan massa di Bantul,”kata Kwin. (*)