Butuh 92 Ton Beras Srinuk untuk ASN Klaten, Tapi Produksi Baru 20 Ton

Butuh 92 Ton Beras Srinuk untuk ASN Klaten, Tapi Produksi Baru 20 Ton

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Kebijakan Bupati Klaten, Hj Sri Mulyani, yang menginstruksikan aparatur sipil negara (ASN) di wilayahnya untuk membeli beras rojolele Srinuk setiap bulan, patut dipresiasi. Sebab, kebijakan itu bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan membantu memasarkan produksi pertanian di Kabupaten Klaten.

Namun yang menjadi kendala di lapangan yakni produksi beras rojolele Srinuk ternyata belum mampu memenuhi kebutuhan ASN setiap bulan.

"Setiap bulan kita butuh 92 ton beras Srinuk untuk kebutuhan ASN. Tetapi hingga saat ini baru tersuplai 20 ton saja," kata Yoga Hardaya, Wakil Bupati Klaten, pada peringatan Hari Pangan Sedunia tingkat Kabupaten Klaten di sub terminal Karang Delanggu, Sabtu (16/10/2021).

Karena kendala itu, pengurus dan anggota DPC Perpadi (Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia) Kabupaten Klaten yang menggiling padi Srinuk diminta tidak menjual berasnya ke luar wilayah Klaten.

Selain itu, kata Yoga Hardaya, Pemkab Klaten juga saat ini telah mengembangkan benih padi varietas tersebut meski dengan luasan terbatas.

Peringatan Hari Pangan Sedunia tingkat Kabupaten Klaten mengusung tema “Melestarikan dan Membumikan Beras Delanggu”. DPC Perpadi Kabupaten Klaten sebagai penggagas dan penyelenggara acara juga menyemarakkan acara tersebut dengan kegiatan bakti sosial berbagi dan pasar murah.

Ketua DPD Perpadi Jawa Tengah, H Tulus Budiono, mengapresiasi dan bangga terhadap pengurus dan anggota DPC Perpadi Klaten yang bisa menyelenggarakan dan memperingati Hari Pangan Sedunia.

"Jawa Tengah ada 35 kota dan kabupaten, tapi yang ada Perpadinya di 29 kota dan kabupaten dengan jumlah anggota 29 ribu. Ini sangat luar biasa. Mudah-mudahan ini menjadi pijakan," ujar Tulus.

Khusus di Kabupaten Klaten, kata dia, semuanya sudah canggih. Rice milling integrated sudah modern dan pembeli tinggal minta beras yang diinginkan.

Ironisnya, ujar Tulus, brand beras Delanggu sudah dibawa kemana-mana. "Beras Delanggu brand-nya di Delanggu dan Kabupaten Klaten. Sekarang orang luar Klaten pun buat brand beras Delanggu. Mohon Pemkab Klaten mempatenkan beras Delanggu sehingga bisa mengangkat harkat dan martabat orang Klaten," pintanya.

Ketua DPC Perpadi Klaten, Mukhlis Mursidi SE, menjelaskan dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia, pihaknya juga mewarnai dengan kegiatan berbagi dan pasar murah. Pasar murah dilakukan dengan mendirikan beberapa stand. Di stand inilah anggota Perpadi dan mitra kerja Bulog menampilkan produknya masing-masing.

Kegiatan Perpadi berbagi dilakukan dengan menyalurkan paket beras gratis sebanyak 800 paket kepada warga tidak mampu di 16 desa se Kecamatan Delanggu, membagikan benih padi Srinuk dan pupuk organik kepada petani dan Gapoktan. (*)