Bupati Mengimbau Warga Bantul di Perantauan Tidak Mudik

Bupati Mengimbau Warga Bantul di Perantauan Tidak Mudik

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Hingga saat ini jumlah warga yang terpapar virus Corona atau Covid-19 di Kabupaten Bantul terus bertambah. Berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 sebagaimana disampaikan Juru Bicara dr Sri Wahyu Joko Santoso atau akrab disapa dokter Oky, jumlah pasien positif ada 30 orang, 11 sembuh, 2 meninggal dan 17 orang masih dirawat di berbagai rumah sakit (RS).

Melihat masih ada penambahan kasus baru, Bupati Bantul Drs H Suharsono meminta warga Bantul di tanah rantau untuk tidak mudik.  Hal ini dimaksudkan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona.

“Saya mengimbau agar warga Bantul tidak mudik dan patuh pada anjuran pemerintah,” kata bupati di sela acara “Universitas Alma Ata Pengabdian kepada Masyarakat Terdampak Covid-19” di Balai Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kamis (7/5/2020). Acara dihadiri Rektor Prof Hamam Hadi, Camat Kasihan Slamet Santoso SIP, Lurah Tamantirto Wisnuardi dan para dukuh.

Jika sudah ada yang terlanjur mudik dan sampai Bantul, lanjut Suharsono, maka harus memeriksakan kesehatan diri. Juga melakukan karantina selama 14 hari. Jika di rumahnya ada yang rentan, maka  bisa melakukan karantina di gedung yang disediakan pemerintah desa, seperti yang dilakukan Pemdes Sumbermulyo. “Atau bisa juga di rumah yang kosong,” kata Bupati.

Terkait perlunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan di Bantul, menurut bupati semua manut dari pemerintah di atasnya saja. “Saya manut saja. Nanti keputusan seperti apa,” katanya.

Bantuan Sembako

Bupati juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Universitas Alma Ata yang sudah memberikan bantuan paket sembako kepada masyarakat Bantul. Total ada 2.274 paket sembako yang dibagikan dengan 1.000 paket di antaranya dibagikan di Desa Tamantirto.

“Terima kasih sudah membantu kesulitan warga saya yang ada di Bantul. Mari kita semua berusaha dan berdoa, semoga wabah ini segera berakhir dan semua aktifitas kembali berjalan normal. Yang  ibadah bisa kembali ibadah secara leluasa, yang bekerja bisa bekerja, yang sekolah bisa ke sekolah lagi dan sebagainya. Semua bisa kembali normal seperti sedia kala,”katanya.

Camat Slamet Santoso juga menyampaikan terimakasih atas bantuan bagi masyarakat yang terkena dampak Covid-19. "Semoga ini bisa meringankan beban mereka yang menerima," kata Camat Slamet.

Terkait penanganan Covid-19 di Kecamatan Kasihan, saat ini pasien positif dirawat ada 3 orang. “Awalnya sempat positif 7 orang, kemudian turun menjadi 1 orang. Namun ternyata beberapa waktu terakhir bertambah 2 orang. Semoga segera sembuh dan tidak ada penambahan penderita baru,” katanya.

“Kalau untuk  bantuan bagi warga dalam waktu dekat segera cair yakni Bansos Tunai untuk 1.300 KK yang berasal dari Kemensos lewat Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),” tambah Camat.

Untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa (DD), total 1.252 KK. Adapun rinciannya untuk Desa Bangunjiwo ada 403 KK, Desa Tamantirto 281 KK, Desa Ngestiharjo 273 KK dan Desa Tirtonirmolo 294 KK.

"Saat ini sedang proses dan BLT akan didistribusikan hari Senin, 11 Mei mendatang," katanya.

Sedangkan Rektor Universitas Alma Ata, Prof Hamam Hadi, dalam sambutanya mengatakan pihaknya terus mengikuti perkembangan Covid-19, termasuk di Bantul. Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat, maka sejak awal mulai pandemi mereka sudah menjalin kerja sama.

"Prodi Farmasi di awal pandemi bersama warga, membuat hand sanitizer,” katanya.

Hari ini, Kamis (7/5/2020), mereka membagikan paket sembako bagi warga terdampak. (eru)