Bukan Uang, Sutradara Muda Fajar Nugros Menyebut Modal Utama Berkarya di Era Digital Ternyata Ini

Bukan Uang, Sutradara Muda Fajar Nugros Menyebut Modal Utama Berkarya di Era Digital Ternyata Ini
Anggia dan Fajar Nugros berbagi pengalaman terkait cara berkarya di era digital. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA—Sutradara muda Fajar Nugros menyebut, di era digital seperti sekarang, modal utama berkarya bukan lagi uang. Modal utama berkarya saat ini, adalah kreativitas.

Fajar Nugros mengatakan, di era digital ini banyak kesempatan yang bisa diraih. Oleh karena itu kreatifitas merupakan hal yang terpenting. Begitupun dengan persoalan modal, jika karya kita berkualitas, akan banyak investor yang mendatangi kita.

“Bagi investor yang terpenting adalah bisnis. Maka kita harus bisa meyakinkan investor apakah karya itu bisa menguntungkan mereka,” ujar Fajar dalam kegiatan roadshow Festival CreArtive LPS 2023 di Yogyakarta, Rabu (4/10/2023).

Kegiatan ini, merupakan kelanjutan dari acara serupa yang sukses menyapa insan kreatif di Bandung 27 September 2023 silam. LPS menyapa para kreator muda Yogyakarta dalam kegiatan roadshow Talkshow yang bertajuk “Apakah Perlu Modal Besar Untuk Membuat Sebuah Film?”. LPS menghadirkan Sutradara Muda Fajar Nugros yang merupakan dewan juri dalam Festival CreArtive LPS 2023.

Lebih lanjut Fajar mengatakan, kompetisi bertajuk Festival CreArtive yang digelar bersama LPS ini, tidak hanya memberikan kesempatan untuk mengekspresikan kreativitas, tetapi juga memungkinkan para insan kreatif untuk menarik perhatian para profesional di industri ini, termasuk para pemilik modal untuk mendanai proyek kreatif mereka.

Pada kesempatan ini Fajar juga membagikan sejumlah kiat mengatur anggaran pembuatan film  kepada kreator muda Yogyakarta, yang ingin membuat karya film dengan anggaran terbatas. Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain melakukan perencanaan dengan matang, kolaborasi, adaptasi teknologi, serta membangun jaringan atau komunitas.

“Untuk mencapai hal itu, bisa dimulai dengan perencanaan yang cermat. Buatlah naskah yang sesuai dengan anggaran yang dimiliki, pertimbangkan lokasi, pemain, dan peralatan yang tersedia. Semakin matang perencanaan, semakin efisien pengelolaan anggaran,” tandas Fajar.

Nugros mengingatkan, bahwa membuat film dengan anggaran terbatas memang memiliki tantangan, tetapi juga membuka peluang untuk berkreasi dengan lebih bebas dan mengembangkan keterampilan kita. “Yang terpenting adalah tetap bersemangat, kreatif, dan tekun dalam mewujudkan visi yang positif,” tambah Fajar.

Kepala Tim Komunikasi Publik LPS Anggia Raniardhy menyampaikan, kompetisi yang digelar oleh LPS lebih dari sekadar kompetisi video pendek dan poster iklan layanan masyarakat. Sebab Festival CreArtive LPS 2023 ini juga merupakan sebuah perayaan atas kreativitas positif yang menghadirkan wadah bagi para sineas independen dan kreator muda, untuk saling bersaing secara sehat dalam menunjukkan bakat sehingga diharapkan dapat turut mendorong kemajuan industri seni dan kreatif Tanah Air.

“LPS berkomitmen penuh dalam mendukung upaya-upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Kami pun percaya bahwa pendekatan kreatif adalah salah satu cara yang efektif untuk mencapai tujuan ini, terutama di kota-kota kreatif seperti Yogyakarta yang memiliki banyak generasi muda berbakat yang berpotensi untuk turut berkontribusi dalam meningkatkan literasi keuangan melalui karya mereka,” ujar Anggia

LPS akan kembali menggelar roadshow Festival CreArtive LPS 2023 di Jakarta pada 17 Oktober 2023. Anggia berharap melalui Festival CreArtive LPS 2023 ini, dapat menyaksikan lahirnya lebih banyak karya kreatif yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan nilai edukatif dan membangun kesadaran finansial di kalangan masyarakat.

“Bersama, mari kita wujudkan kondisi finansial yang lebih sehat dan berkelanjutan di Indonesia,” pungkasnya. (*)