BPJamsostek Memberikan Perlindungan untuk 2.280 Anak Peserta Grassroot Football Festival GKR Mangkubumi

BPJamsostek Memberikan Perlindungan untuk 2.280 Anak Peserta Grassroot Football Festival GKR Mangkubumi
Cahyaning Indriasari secara simbolis menyerahkan mock up jaminan sosial untuk peserta Grassroot Football Festival GKR mangkubumi. (istimewa)

KOPRANBERNAS.ID, YOGYAKARTA—Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan (BPJamsostek), memberikan perlindungan untuk 2.280 pesepakbola cilik peserta Grassroot Football Festival GKR Mangkubumi. Ribuan anak ini, selama 2 hari mengikuti turnamen di Lapangan Kenari Yogyakarta.

Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jateng dan DIY, Cahyaning Indriasari menjelaskan, perlindungan ini berupa dua program yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Dengan perlindungan dua program ini, maka selama mengikuti kegiatan turnamen, sejak yang bersangkutan berangkat dari rumah hingga kembali ke rumah, akan mendapat perlindungan dari BPJamsostek. Sehingga apabila terjadi risiko, baik risiko kecelakaan maupun kematian, maka risiko itu akan beralih atau ditanggung oleh BPJS Ketenagakerjaan.

Dikatakan, peserta grassroot football festival ini berasal dari berbagai daerah di DIY. Artinya, risiko bagi peserta sebenarnya bukan hanya berpotensi muncul saat mereka bertanding, tapi juga di perjalanan berangkat dan pulang Kembali ke rumah.

Perlindungan untuk peserta grassroot football festival dilakukan bekerjasama dengan Asprov PSSI DIY. Kerjasama ini tercatat menjadi yang kedua kalinya sejak tahun 2022. 

Dijelaskan, perlindungan untuk anak-anak usia dini, memang dimungkinkan untuk diberikan oleh BPJamsostek. Perlindungan ini masuk dalam kriteria minat dan bakat. Masuk dalam kriteria ini bukan hanya di bidang olahraga, tapi juga bidang seni.

Harapannya, setelah turnamen selesai, program kerjasama semacam ini masih bisa dilanjutkan oleh masing-masing klub dimana anak-anak ini setiap harinya berlatih. Dengan perlindungan yang maksimal, diharapkan orang tua dari anak bisa mendukung program pelatihan dengan lebih tenang dan nantinya akan memaksimalkan potensi dan bakat anak.

“Anak-anak kan pastinya pengin menjadi pesepakbola profesional seperti yang mereka idolakan. Adalah kewajiban kita bersama untuk mendukung mereka berlatih dengan baik dan maksimal, bebas dari perasaan cemas atau kekhawatiran terhadap risiko-risiko di lapangan maupun di jalan,” katanya.

Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan DIY, Teguh Wiyono menambahkan, di Jogja peserta BPJS Ketenagakerjaan dari kelompok minat dan bakat juga terus meningkat. Untuk event Grassroot  Football Festival GKR Mangkubumi saja, pihaknya menargetkan jumlah peserta sebanyak 2.600 peserta dari kelompok usia 9-12 tahun. 

Belum lagi potensi peserta dari event-event serupa seperti Piala Suratin, kemudian liga professional mulai liga 3, liga 2 dan lain sebagainya.

Pihaknya bersyukur, kesadaran banyak pihak untuk mengikutsertakan komunitas mereka ke BPJS Ketenagakerjaan terus meningkat.

“Pihak PSSI sendiri juga tidak ingin atlet-atlet mereka di semua kelompok umur apabila mengalami risiko di lapangan maupun di perjalanan tidak mendapatkan perlindungan. Dengan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, semua risiko akan kami ambil alih. Mulai dari risiko kecelakaan yang berdampak pada biaya perawatan di rumah sakit hingga risiko kematian,” katanya. (*)